SURABAYA, Tugujatim.id – Merespon merebaknya Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melarang pedagang hewan kurban berjualan di sembarang tempat. Ini sebagai langkah antisipasi penularan virus wabah tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, mengatakan pelarangan tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus PMK saat Idul Adha nanti.
“Prinsipnya bahwa kita harus memutus perkembangbiakan virus dengan mengurangi penyebarannya dengan membatasi lalu lintas hewan ternak,” kata Antiek, Senin (6/6/2022).
Antiek menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan di seluruh Surabaya untuk tidak sembarangan memberikan izin terhadap pedagang hewan kurban di wilayahnya.
Kata dia, kelurahan dan kecamatan boleh memberi izin. Namun, hewan kurban harus disertai dengan surat keterangan sehat dan lahan untuk berdagang. Hal itu dilakukan agar para penjual bisa berdagang dengan bersih dan steril.
“Area-area yang dipakai untuk berjualan supaya tidak menularkan atau semakin mengembangbiakkan penyakit tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut dia tidak menyarankan pedagang hewan kurban berjualan di pinggir-pinggir jalan. Sebab, hewan kurban yang dijual di Kota Surabaya harus memiliki tempat yang jelas.
“Tempat itu sudah mendapat izin dari kelurahan dan kecamatan setempat dan lahan itu cukup dijaga kebersihannya dan kesejahteraan ternaknya,” ucapnya.
Untuk memastikan hewan kurban yang dijual sehat, dia menyampaikan bahwa akan menerjunkan tim ke lapangan. Kemudian, apabila hewan dirasa cukup sehat, maka pihaknya akan mengeluarkan surat keterangan sehat.
“Itu supaya masyarakat juga yakin dan tenang ketika mereka membeli hewan ternaknya sudah ada surat sehatnya,” tuturnya
Ia menambahkan, sejauh ini persediaan hewan kurban di Jawa Timur cukup tersedia, begitu juga dengan persediaan di Surabaya.
“Idul Adha ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur kata ibu gubernur cukup tersedia, tapi sesuai yang saya katakan tadi bahwa kondisinya harus sehat,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim