MALANG, Tugujatim.id – Hari raya Idul Adha 1443 H yang sebentar lagi akan tiba membuat kebutuhan hewan kurban di Kota Malang meningkat. Saat ini Kota Dingin membutuhkan hampir 5 ribu hewan kurban.
Angka ini sebagaimana data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang bahwa kebutuhan hewan kurban di Kota Malang mencapai 4.665 ekor sapi dan kambing.
“Kebutuhan hewan kurban kita di Kota Malang mencapai hampir 5 ribu ekor antara sapi dan kambing. Rinciannya, 1.665 ekor sapi, 2.979 ekor kambing dan 21 ekor domba,” kata Anton Pramujiono, Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Minggu (12/6/2022).
Sejauh ini, menurut Anton, peternak di Kota Malang belum mencukupi kebutuhan hewan di Kota Malang. Untuk itu, pihaknya mengizinkan masyarakat mendatangkan hewan kurban dari luar Kota Malang.
“Memang kami bukan sentranya ternak hewan kurban (sapi maupun kambing). Kita memang mesti mendatangkan hewan kurban dari luar kota,” ungkapnya.
“Peternak kita di kota itu hanya cukup untuk di rumah potong aja. Namun itu saja kadang belum cukup juga. Jadi kita tetap mendatangkan dari luar kota,” imbuhnya.
Dia juga memastikan bahwa Kota Malang tidak menutup pintu bagi masuk hewan kurban. Namun dia akan memantau kesehatan hewan melalui Pos Pantau yang bekerjasama dengan Polresta Malang Kota, Kodim Kota Malang dan Satpol PP Kota Malang.
Disebutkan, hanya hewan yang sehat saja yang diperbolehkan untuk memasuki wilayah Kota Malang. Selain itu, hewan kurban yang hendak masuk ke Kota Malang juga harus dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asalnya.
“Jadi pintu masuk hewan kurban di Kota Malang tidak akan ditutup. Pos Pantau akan mengamankan terkait lalu lintas hewan. Sehingga hewan yang masuk itu dipastikan sehat dan sah untuk hewan kurban. Nanti hewan juga harus dilengkapi SKKH dari daerah asal,” jelasnya.
Sementara itu, dia juga menjelaskan penyebaran kasus PMK di Kota Malang. Disebutkan, hingga saat ini kasus PMK sudah menyerang 280 ekor sapi di Kota Malang. Bahkan disebutkan, 66 ekor diantaranya harus dipotong paksa lantaran bergejala berat.
“Kalau yang dipotong paksa memang karena gejala berat. Kukunya sudah lepas dan gak bisa menopang tubuhnya. Sehingga kami sarankan segera dipotong agar tak menular,” ujarnya.
Kini pihaknya mengimbau peternak sapi di Kota Malang agar tetap waspada dengan wabah PMK. Salah satunya dengan menjaga kebersihan kandang dan rutin menyemprot disinfektan dan segera melapor jika menemui indikasi kasus PMK.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim