MALANG, Tugujatim.id – Vaksinasi sinovac tahap pertama di Kabupaten Malang bakal dilaksanakan pada awal Februari 2021. Rencananya, selain tenaga kesehatan (nakes), 10 pejabat Kabupaten Malang bakal mengawali vaksinasi tersebut.
Untuk lebih meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin tersebut aman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga ingin menggandeng influencer untuk ikut divaksin.
“Kami memang mengajukan lebih dari 10 (orang), nanti kalau diperbolehkan kami akan menambah untuk influencer. Tapi, hingga saat ini belum ada respons dari pusat,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi pada Senin (18/01/2021) di Pendapa Agung Kabupaten Malang.
Namun, Wahyu belum bisa memastikan apakah pemerintah pusat bakal mengizinkan ide dari Pemkab Malang tersebut.
“Yang sepuluh ini saja belum semua disetujui, harus dicek juga oleh pusat. Makanya kalau influencer-nya boleh dicadangkan, nanti kami ajukan,” ujarnya.
Namun, Pemkab Malang melalui Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang sudah mengajukan dosis vaksin untuk 15 peserta vaksinasi.
“Melalui kadinkes kemarin, kami menambahkan sampai 5 orang. Untuk yang lima orang nanti kami cari siapa yang paling cocok. Hingga saat ini kami meminta arahan dari dari sana (pusat) kalau boleh lebih dari 10, kami akan tambahkan yang sesuai,” terangnya.
“Tapi, ini saja 10 orang belum fix, nanti kalau kami nambah lagi nanti dipikir seperti apa oleh pusat,” sambungnya.
Sedangkan kesepuluh pejabat yang akan divaksin itu sendiri merupakan langkah agar masyarakat yakin jika vaksin sinovac aman. Rencananya, vaksinasi akan dilaksanakan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
“Ini yang sepuluh orang nanti yang ngawali buat divaksin bersama supaya masyarakat Kabupaten Malang paham bahwa kami siap. Nanti vaksinnya di RSUD Kanjuruhan Kepanjen,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan jika saat ini respons masyarakat terhadap vaksin itu sudah semakin positif.
“Respons masyarakat saat ini sudah positif, bahkan sudah viral video tentang ‘saya sudah siap divaksin,’ apalagi melihat presiden divaksin kemarin sehingga melihat ini semakin positif,” tuturnya.
Namun, dia memastikan tidak akan ada pemaksaan bagi masyarakat yang enggan disuntik vaksin asal negeri tirai bambu tersebut.
“Kalau ada masyarakat yang tidak ingin divaksin, nanti kami akan memberikan pemahaman pada mereka. Sementara belum ada sanksi,” ujarnya. (rap/ln)