SURABAYA, Tugujatim.id – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menanggapi mundurnya Azrul Ananda sebagai CEO atau Presiden Persebaya. Ia menyebut, Pemkot Surabaya tidak bisa mencampuri urusan klub sepakbola profesional.
Eri Cahyadi mengatakan, Persebaya sudah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Sehingga, Pemkot tidak bisa mencampuri klub bola tersebut seperti dulu saat masih amatir.
“Kalau terkait dengan PT kami tidak bisa mencampuri karena itu memang tidak bisa dicampuri orang lain, karena PT sudah perusahaan dan di situ sudah ada direksi dan macam-macam yang tidak bisa dicampuri, sehingga ini menjadi permasalahan,” jelasnya, pada Minggu (18/9/2022).
Eri berharap Bonek dan Persebaya bisa saling berkolaborasi dan saling memberikan semangat untuk bangkit. “Satu sisi Persebaya ini bisa mendengarkan dari keinginan Bonek dan Bonek bisa memberikan semangat kepada Persebaya untuk bangkit,” ucapnya.
“Surabaya ini membutuhkan sinergi yang kuat. Ketika jatuh, sebagai saudara kita harus menopang, mengangkat kembali menjadi kekuatan yang besar dan luar biasa,” imbuhnya.
Lanjut Eri, dirinya mengaku sudah menyampaikan kepada manajemen Persebaya untuk berdiskusi bersama suporter, pada Jumat (16/9/2022) lalu.
“Bonek iku apik-apik areke (baik-baik anaknya). Tapikan ini akumulasi dari kekalahan beberapa pertandingan, ya mungkin mereka kecewa. Jadinya harus bisa menengahi (Persebaya). Saya yakin Bonek baik-baik,” ucapnya.
Eri menyampaikan, da telah meminta maaf kepada warga dan Bupati Sidoarjo terkait insiden perusakan stadion saat pertandingan Persebaya melawan Rans Nusantara.
“Karena bagaimanapun Bonek adalah saudara saya. Aku bapake Suroboyo, aku yo bapake Bonek. Ke depannya, saya menyampaikan ke manajemen, ajaklah bicara dari hati ke hati karena sejatinya Bonek itu keras di depan tapi hatinya baik dan lembut,” pungkasnya.