MALANG, Tugujatim.id – Agenda Musyawarah Daerah (Musda) ke-V DPD PAN Kota Malang 2021 yang akan berlangsung pada Sabtu (13/02/2021) mengalami kendala. Agenda yang juga berisi penentuan formatur dewan pimpinan daerah (DPD) di masa depan itu diwarnai gelombang ketidakpuasan yang muncul dari Forum DPC PAN se-Kota Malang. Mereka mengatasnamakan diri PAN Progresif.
Gerakan konsolidasi yang terhimpun dari 53 ranting se-Kota Malang ini menganggap roda organisasi di bawah kepemimpinan H. Pujianto selama 1,5 tahun belakangan ini seolah jalan di tempat alias seolah mati suri. Tak ada semangat dan perubahan signifikan dalam tubuh partai berlogo matahari itu.
“Terus terang kondisi idealnya di partai ini menurut kami di cabang jauh dari harapan. Kaderisasi partai ini jalan di tempat. Seolah mati suri karena tak ada kegiatan apa pun. Kami tidak pernah diundang,” beber Koordinator Forum DPC PAN Se-Kota Malang Amirul Mukminin Jumat malam (12/02/2021).

Menurut dia, kondisi stagnan itu memungkinkan terjadi akibat jabatan ganda yang diemban pimpinan DPD yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Malang. Karena itu, langkah reformasi perlu dilakukan untuk memilih pimpinan yang non-dewan.
“Kenapa? Kami sudah kenyang (berpengalaman) dipimpin ketua DPD dari dewan. Kinerja dan capaian terus menurun. Dengan pimpinan yang non-dewan, harapannya mekanisme partai berjalan sesuai asas-asas keadilan. Juga tidak ada konflik kepentingan personal sebagai dewan,” tegasnya.
Saat ini PAN Progresif juga telah menyetor 4 nama kandidat ketua. Yakni, Dito Arief Nurakhmadi, Ferry Adha Adhianto, Ali Said, dan Ipung Suranto. Amirul mengatakan, 4 nama ini juga mendapat dukungan 53 suara (perwakilan anggota cabang dan ranting) dari total 73 suara.
“Kami punya bukti data otentik soal itu. Artinya, ini adalah aspirasi dari bawah,” katanya.
Pria yang juga menjabat ketua DPC PAN Lowokwaru itu berharap pengurus di tingkat DPP PAN bisa mengubah kerangka berpikir dalam berorganisasi yang baik. Dalam organisasi tentu juga ada kader anggota yang punya tekad membangun partai.
“Kami bukan kardus-kardus kosong yang dipanggil hanya saat dibutuhkan. Langkah pencerdasan harus segera ada. Saya prihatin, DPD PAN diisi orang-orang besar tapi gak ada reformasi signifikan,” tegasnya.
“Saya dan teman-teman forum cabang memiliki hak suara. Karena itu, pilihan kami hanya menyampaikan ke DPP, memilih ketua PAN di Malang ke depan, tentu (harus memiliki, red) kejujuran, integritas, kredibilitas, itu yang utama,” tandasnya. (Azm/ln)