TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah bantuan alat berat milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) GHoPO Tuban diterjunkan untuk normalisasi di Waduk Manganan. Inilah salah satu cara pencegahan bencana banjir di wilayah Kecamatan Montong dan sekitarnya.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bersama jajarannya dan Senior Manager of Corporate Communication SIG GhoPO Tuban Setiawan Prasetyo beserta perwakilan Perhutani Tuban langsung meninjau kegiatan normalisasi di Waduk Manganan itu.
Saat meninjau lokasi pengerukan di Waduk Manganan dan saluran anak sungainya yang sempat meluap menggenangi sawah warga, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menemukan adanya sedimentasi cukup parah yang harus segera ditanggulangi.
Also Read
“Sedimentasinya cukup parah. Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan dari SIG untuk pengerukannya,” ucapnya.
Selain itu, tanaman dengan akar yang kuat juga hampir tidak ditemukan di sekitar area waduk. Hal tersebut membuat tanah penyangga yang ada di bibir waduk tidak kuat menahan arus air.
Karena itu, dia meminta komitmen dari pemerintahan desa dan masyarakat sekitar untuk mau menanam pohon.
“Bisa berkomunikasi dengan DLHP dan Perhutani, disepakati pohon apa yang akan ditanam dan diharapkan masyarakat juga harus berkomitmen untuk menjaganya agar tetap tumbuh,” harapnya.
Pemberian pemahaman kepada masyarakat sangat diperlukan, misalnya sepanjang bibir sungai atau waduk tidak boleh ditanami yang lain selain tanaman dengan akar yang kuat, atau dilakukan diskusi untuk memunculkan opsi yang lain.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang sudah banyak mendukung kegiatan pemerintah. Dan kali ini untuk menanggulangi dampak banjir, selain dengan SIG, Pemkab Tuban juga berkolaborasi dengan beberapa pihak, di antaranya Perhutani, kecamatan, dan desa.
“Sinergi dengan semua pihak akan terus dilakukan untuk percepatan penanganan banjir dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager of Corporate Communication SIG GhoPO Tuban Setiawan Prasetyo mengatakan, Waduk Manganan yang berlokasi di Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, tersebut saat ini kondisinya mengalami pendangkalan dengan sedimentasi 2-3 meter. Jadi, tidak mampu menampung air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan ditengarai menjadi penyebab banjir di wilayah Kecamatan Montong dan sekitarnya.
“Kami bersama tim mengirimkan bantuan berupa alat berat untuk melakukan pengerukan waduk yang sudah tidak mampu menampung air karena kondisinya sudah cukup dangkal. Alat berat kami akan bekerja diperkirakan selama 6 hari,” ungkapnya.