TUBAN, Tugujatim.id – Minat baca di Indonesia terbilang masih sangat memprihatinkan. Data dari Unesco menyebutkan bahwa hanya 0,001 persen dari 1.000 orang di Indonesia yang suka membaca. Artinya 1 orang saja yang melakukan hal itu.
Melihat hal tersebut, berbagai upaya pun dilakukan untuk menumbuhkan kesukaan warga “+62” membaca buku. Tentunya, menggandeng berbagai pihak adalah cara untuk melakukan hal ini.
Misalnya saja seperti gelaran Temu Penulis se-Bumi Wali (sebutan Kabupaten Tuban) bertajuk “Temu Pegiat Literasi dan Bincang Buku” yang digalakkan oleh Gerakan Tuban Menulis (GTM) yang bekerja sama dengan Tugujatim.id (Tugu Jatim).
Pihak GTM berharap pertemuan yang nantinya digelar di Rumah Makan Ikan Bakar Pantura Bogorejo, Minggu, (21/2/2021) nanti bakal memberikkan efek baik bagi masyarakat Tuban, terutama terkait literasi.

Digelar dengan Protokol Kesehatan Ketat
Tentunya, kegiatan ini bakal digelar dengan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Dengan demikian, peserta tetap bisa bersama-sama ikut memutus mata rantai Covid-19.
“Kita sudah bekerja sama dengan berbagai media, seperti Tugujatim.id dan beberapa media lainnya,” kata Ketua GTM, Mutholibin.
Dalam acara tersebut pria yang akran dipanggil Bung Bin ini berharap, semoga semangat para peserta tidak akan surut sampai acara nanti dilaksanakan. Dan menganjurkan untuk para peserta memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya.
“Walaupun di tengah pandemi kegiatan produktif jangan sampai terganggu. Karena ketika kita semakin larut dalam sulitnya berjuang di tengah pandemi, maka akan semakin sulit juga memutus mata rantai pembodohan juga,” tegas Bung Bin sapaan akrabnya.
Minimnya minat baca ini bisa dikatakan sebagai bencana yang berbahaya juga, bagi generasi penerus yanga ada di Kabupaten Tuban.
“Saya percaya bahwa pemuda dan pegiat literasi di Tuban memiliki ghiroh yang luar biasa untuk membuat virus literasi. Terlihat pada karya-karya yang sudah ditelurkan oleh para penulis-penulis berbakat ini,” imbuhnya.
Meski dilaksanakan dengan tempat dan waktu yang terbatas, jangan sampai misi mencerdaskan masyarakat ikut terbatas. Terutama dari kalangan pemuda yang semangatnya masih berkobar-kobar.
“Jangan sampai karena pandemi Covid-19 kreativitas menulis dan berliterasi menjadi surut,” terangnya.
Sebatas diketahui kegiatan ini bersifat umum, dan menerapkan Prokes. Karena pemerintah masih menerapkan PPKM untuk memutus mata rantai Covid-19. Sehingga kegiatan temu penulis se-Kabupaten Tuban ini pesertanya terbatas. (Mochamad Abdurrochim/gg)