MALANG, Tugujatim.id – Menjadi anggota DPRD Kota Malang periode 2019-2024, Ahmad Fuad Rahman seolah tidak pernah padam api membantu masyarakat.
Hal itu Ahmad Fuad Rahman buktikan dengan kebijakan dan tindakan di berbagai bidang yang diampunya. Selama menjabat anggota DPRD, politikus PKS itu sudah duduk di dua komisi. Yaitu Komisi C Bidang Pembangunan dan sekarang duduk sebagai Sekretaris Komisi D Bidang Kesejahteraan Sosial.
Kepada tugujatim.id, Ahmad Fuad Rahman memaparkan data pihaknya sudah menggelontorkan anggaran sekitar Rp275 miliar lewat APBD Kota Malang khusus untuk membantu biaya kesehatan masyarakat. Konkretnya, DPRD dan Dinas Kesehatan Kota Malang menyalurkan sekitar 35 ribu BPJS Kesehatan untuk masyarakat tidak mampu.
“Kesehatan ini layanan dasar masyarakat. Saya selama ini berdiri di depan untuk ngurusi kesehatan masyarakat Kota Malang,” kata alumnus UIN Malang itu.

Kesehatan menjadi fokus utama bagi Fuad. Selagi dirinya bisa membantu masyarakat melalui anggaran dan kebijakan di DPRD. Selama ini, Fuad juga mengampanyekan agar masyarakat tidak takut berobat ke rumah sakit.
“Ini kebanyakan masyarakat kita takut datang ke rumah sakit karena tidak mampu. Saya sudah buktikan, saya dampingi mereka yang perlu dibantu,” paparnya.
Fuad membeberkan, data 570 laporan by name by adress yang dia tangani sejak 4 tahun lalu. Masalahnya adalah biaya kesehatan.
“Jadi ada 570 keluhan, masyarakat langsung menghubungi saya melalui telepon. Mereka bermasalah soal biaya rumah sakit. Alhamdulillah, saya bantu semuanya dan beres,” tuturnya.
Fuad menyinggung, biaya kesehatan memang mahal, sementara masyarakat belum sepenuhnya sejahtera. Mahalnya biaya pengobatan, menurut dia, kadang membuat orang stres karena utang.
Baca Juga: 7 Model Tunik Terbaru 2024, Tampil Makin Kece dan Trendi!
“Makanya saya kawal betul masalah kesehatan, ini memang jadi perhatian saya. Kenapa? Agar masyarakat bisa pulih kembali, kalau sudah begitu, produktif lagi bekerja. Kalau sudah sehat, bisa urus yang lain,” imbuhnya.
Fuad juga menceritakan salah satu kasus yang dia tangani. Sebut saja Donjuan, warga Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, yang lapor karena tidak kuat menanggung biaya rumah sakit.
Donjuan merawat istrinya yang terserang stroke di rumah sakit Karsa Husada Batu. Kejadiannya Juni 2022 lalu. Namun, istri Donjuan kemudian meninggal sehingga akan dibawa pulang ke rumah duka dengan ambulans.

Hanya saja, biaya yang perlu dikeluarkan semua senilai Rp32 juta. Donjuan saat itu hanya punya uang Rp26 juta yang sebagian adalah pinjaman kepada saudara dan teman. Padahal, administrasi harus lunas jika jenazah akan dipulangkan.
“Saya bantu, bukan dengan minjamkan uang. Tapi, saya komunikasikan dengan rumah sakit dan dinas kesehatan agar bisa membantu dengan aktivasi BPJS yang bersangkutan. Alhamudillah, semua lancar dan tidak perlu ada pembayaran di rumah sakit, semua ditanggung pemerintah,” jelasnya.
Baca Juga: 8 Daftar Mobil 100 Jutaan dengan Kualitas Terbaik, Paling Laris meski Second
Fuad mengaku, tidak pernah mengampanyekan dirinya untuk dihubungi jika perlu bantuan terkait layanan kesehatan masyarakat. Namun, menurut dia, rekomendasi dari sejumlah penerima manfaat yang dia bantu terus melebar hingga daerah luar Kota Malang.
“Ada juga warga luar Kota Malang yang hubungi saya minta bantuan, katanya dapat info dari si A. Ini kemarin (03/01/2024) warga Kabupaten Malang yang menghubungi saya, ya tetap saya bantu. Saya komunikasikan dengan pihak-pihak terkait agar semua urusan dimudahkan,” ujarnya. (adv)
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati