MOJOKERTO, Tugujatim.id – Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW datang sebentar lagi. Momen tersebut merupakan pengingat bagi orang beriman atas peristiwa yang dijalani Nabi Muhammad SAW. Seperti dijelaskan oleh Akademisi Universitas Islam Majapahit Mojokerto (Unim Mojokerto).
“Sebagaimana dijelaskan dalam Al Isra’ ayat 1 bahwa (Isra’ Mi’raj) memang merupakan peristiwa yang luar biasa dan tidak dapat diterima oleh akal manusia secara logis. Namun, bagi orang yang beriman, peristiwa ini merupakan kekuasaan dan kehendak Allah SWT yang tidak dapat disangkal,” terang Moh. Ali Rohmad, Akademisi Unim Mojokerto, Minggu (26/01/2025).
Dalam Islam, peristiwa Isra’ Mi’raj dianggap sebagai salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, yaitu kekuatan dan kekuasaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan kenabiannya.
Also Read
“Peristiwa Isra’ Mi’raj juga merupakan bukti pentingnya salat dalam Islam. Nabi Muhammad SAW dipanggil langsung oleh Allah SWT untuk menerima perintah sholat lima waktu sehari semalam,” tambah Ali Rohmad.
Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad SAW dibawa oleh Malaikat Jibril ke Sidratul Muntaha, tempat yang sangat dekat dengan Allah SWT. Di sana, Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat langsung dari Allah SWT.
“Perintah sholat tersebut awalnya adalah 50 waktu sehari semalam, namun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa dan memohon keringanan, saking sayangnya beliau kepada umatnya, maka perintah sholat tersebut dikurangi menjadi 5 waktu sehari semalam,” lanjut Ali Rohmad.
Sholat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dari aspek spiritual, maupun fisik. Dalam aspek spiritual, sholat adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, memohon ampun, dan memuji kebesaran-Nya. Sholat juga membantu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Dalam aspek fisik, salat dapat membantu meningkatkan kesehatan, karena gerakan-gerakan dalam salat dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko penyakit. Salat juga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, karena gerakan-gerakan dalam sholat memerlukan kekuatan fisik.
“Namun bukan berarti mereka yang tidak sehat fisiknya, tidak bisa salat. Dalam Islam, ada kemudahan di dalamnya. Jika tidak bisa salat dengan berdiri, bisa dengan duduk, jika tidak bisa dengan duduk, boleh dengan tiduran, dan seterusnya. Intinya Islam adalah agama yang indah dan mudah,” tandas Ali Rohmad.
Ali Rohmad berharap, peringatan Isra’ Mi’raj ini dapat menjadi pengingat penting bagi umat Muslim untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah salat dan merenungkan makna kehidupan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko