JEPANG, Tugujatim.id – Pernah melihat film populer Snow White? Apakah kalian juga menyukai kisahnya? Nah, film anime Akagami no Shirayuki-hime ini juga memiliki sedikit cerita yang hampir mirip dengan Snow White dan berjudul dalam bahasa Inggrisnya, Snow White With Red Hair.
Tidak hanya itu, dalam anime satu ini, para tokoh utama perempuan merupakan seseorang yang unik dan menarik. Hal itu dapat dilihat dari alur ceritanya yang berliku namun tetap ditemukan solusi yang menenangkan. Apa saja cerita di balik sang tokoh berambut merah ini? Simak sekilas informasinya.
Anime satu ini memulai cerita dengan kisah-kisah yang hampir seperti dalam film Snow White. Bedanya, film anime Akagami no Shirayuki-hime ini menggunakan tokoh dengan rambut berwarna merah dan memiliki beragam cerita yang juga berbeda.
Awalnya sang tokoh utama perempuan, Shirayuki (Saori Hayami) mendapat perintah langsung dari pengawal Pangeran Raji Shenazard (Jun Fukuyama) di Kerajaan Tanbarun. Pangeran tersebut tanpa perundingan dengan Shirayuki langsung meminta perempuan berambut merah seperti apel tersebut menjadi istrinya.
Sang tokoh utama yang memang tidak suka hidup dikekang dalam istana dan lebih suka meracik obat itu pun langsung berencana untuk kabur. Pada pagi harinya dengan meninggalkan potongan rambutnya dan beberapa obat untuk para tetangga, Shirayuki pun berhasil pergi ke hutan. Ketika menemukan sebuah rumah kosong, karena dirinya juga tidak ingin masuk ke dalam tanpa permisi pun akhirnya memutuskan untuk tidur di luar.

Akagami no Shirayuki Season 2. (Foto: Pinterest)
Cerita pun mulai terasa lebih menarik saat Shirayuki bertemu dengan pemeran utama laki-laki yakni Pangeran Kedua Kerajaan Clarines, Zen Wistalia (Ryouta Oosaka) yang muncul secara tiba-tiba. Zen yang lompat dari pagar dan secara tidak langsung bertatap muka dengan Shirayuki. Dia kaget dan tersandung pagar. Tentu itu membuat pangeran Kerajaan Clarines merasakan sakit di lengannya. Rupanya Zen datang tidak sendirian, ada Kiki Seiran (Kaori Nazuka) dan Mitsuhide Rouen (Yuuichirou Umehara) yang mengikuti di belakangnya.
Intuisi Shirayuki yang seorang tabib peracik obat pun muncul. Dia tanpa ragu langsung menawarkan bantuan. Sayangnya, Zen tidak menerima bantuan itu karena curiga dan malah menghunuskan pedang tepat di depan wajah sang tokoh utama.
Bukannya takut, Shirayuki juga terlihat kesal dengan sikap sombong Zen saat kali pertama bertemu itu pun langsung memukulkan pedang Zen di lengannya. Hal itu bermaksud membangun kepercayaan Zen dengan dirinya juga ikut kesakitan dan menggunakan obat yang dimilikinya untuk menunjukkan keamanan obat.
Mengetahui apa yang dilakukan Shirayuki, Zen pun tertawa dan dari sanalah mereka berdua akhirnya berteman. Tidak hanya dengan Zen, bahkan Kiki dan Mitsuhide juga ikut menjadi teman baik Shirayuki.
Kejadian selanjutnya hampir mirip dengan film Snow White dari Disney di mana adanya buah apel yang dikirim oleh Pangeran Raji di depan rumah. Perbedaan tentu terjadi dalam film satu ini yaitu dengan menggunakan tokoh laki-laki yang memakan buah apel tersebut dan bukan sang Snow White berambut merah.
Beruntung racun pada apel tersebut tidak membuat Zen tidur lama. Malah dia masih mampu mengalahkan para pegawal ketika Shirayuki yang hampir menerima permintaan Pangeran Raji untuk menjadi istrinya. Dengan bantuan Zen, Shirayuki akhirnya berhasil mendapatkan penawar dari Pangeran Kerajaan Tanbarun itu.
Setelah banyak kejadian terjadi, sang tokoh utama perempuan itu memutuskan untuk tinggal di Kerajaan Clarines dan mempelajari banyak hal tentang obat. Dia juga memilih untuk menjadi asisten ahli obat kerajaan.
Selain bertemu dengan Zen, Shirayuki juga secara tidak sengaja menjadi target tokoh lain bernama Obi (Nobuhiko Okamoto). Sayangnya dengan otoritasnya yang tidak seluas dan setinggi Pangeran Kedua Zen, Obi hanya bisa menjadi pengagum dan pendukung di belakang Shirayuki.
Ya, film ini tidak hanya selalu menampilkan kisah heroik para tokoh utama. Tapi, juga membantu memberikan banyak pesan moral.
Film anime Akagami no Shirayuki-hime ini memang banyak menggambarkan hampir keseluruhan tentang perjuangan Shirayuki untuk dapat menjalani kehidupan yang lebih damai. Meskipun adaptasi dari manga berjudul yang sama, namun dengan dikemas lebih baik oleh studio Bones, anime satu ini mampu bertahan hingga merilis season keduanya. Walaupun bergenre drama dan romansa, tapi film Akagami ini masih dapat menarik perhatian penonton.
Film season pertamanya selesai pada September 2015. Sedangkan untuk season keduanya dirilis pada 2016. Lagu pembuka yang membawakan anime ini berjudul Yasashii Kibou oleh Saori Hayami yang juga menambah kesan drama di dalamnya.
Dengan durasi 24 menit per episodenya, membuat film anime Akagami no Shirayuki-hime tetap memberikan ilustrasi gambar yang memuaskan dan menyejukkan mata hingga akhir episode musim kedua. Selamat nonton!
Writer: Aulia Wardani (Magang)
Editor: Dwi Lindawati