JEMBER, Tugujatim.id – Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Jember menyampaikan orasi di Bundaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Sabtu (06/04/2024). Orasi yang disampaikan AMP Komite Jember tersebut untuk menyikapi penyiksaan tiga warga sipil oleh oknum aparat TNI di Desa Mangume, Kabupaten Puncak Ilaga, Papua Tengah.
Upaya orasi AMP Komite Jember tersebut dilakukan setelah viral beredar video di media sosial terkait penyiksaan terhadap warga sipil Papua atas nama Warinus Murib, 18; Definus Kogoya, 19; dan Alius Murib, 19, yang berasal dari Mangume distrik Amukia, Kabupaten Puncak Papua (Ilaga).
Also Read
Nekiles Yigibalom, salah satu dari AMP Komite Jember yang ikut serta orasi, menyampaikan, aksi tersebut dilakukan dari pagi hingga sore hari yang merupakan upaya untuk menghentikan tindak kejahatan dan penyiksaan di tanah Papua.
“Kami menuntut atau kami aksi dari pagi sampai sore dengan agenda melawan kejahatan negara di atas tanah Papua, sebagaimana video yang dipertontonkan publik Indonesia dan internasional terkait dengan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum aparat TNI terhadap warga sipil,” ujar Nekiles.
Selain itu, Nekiles menjelaskan kondisi warga Papua yang mengalami penyiksaan sehingga tiga warga mengalami luka sobek di beberapa bagian tubuh yang merupakan tindak kejahatan keji menurutnya.
Baca Juga: Nikmati Sensasi Menginap di ‘Kapal Pesiar’ Taman Rekreasi Sengkaling
“Ini penyiksaan yang sangat luar biasa, orang asli Papua yang tidak bersenjata ini dimasukkan ke dalam drum, kemudian penyiksaan disertai dengan luka-luka sobek serta pemukulan dan lain-lain, itu kejahatan yang sangat keji,” jelas Nekiles.
Adapun tuntutan dalam aksi tersebut, AMP Komite Jember menyatakan 12 sikap politik atas video viral yang memperlihatkan penyiksaan, diduga warga sipil Papua oleh oknum TNI.
Isi Tuntutan AMP Komite Jember saat Orasi:
- Mengecam Pangdam XVII Cendrawasih segera mengakui adanya anggota TNI yang melakukan penyiksaan terhadap warga sipil orang asli di Puncak Papua.
- Mengecam Pangdam XVII Cendrawasih atas pernyataan pembohongan publik di media terkait video penyiksaan yang disebut editan.
- Adili, pecat, dan penjarakan pelaku penyiksaan terhadap warga sipil di Puncak Ilaga Papua Tengah.
- Negara Indonesia segera mengusut tuntas semua kasus pelanggaran HAM terhadap warga sipil Papua di tanah Papua Barat.
- Komnas HAM segera melakukan investigasi penganiayaan terhadap warga sipil di Puncak Papua Barat.
- Negara segera hentikan pengiriman militer organik maupun non-organik dari tanah Papua Barat serta tarik militer organik dan non-organik dari tanah Papua Barat.
- Polda Papua segera usut tuntas kasus pembunuhan Jein Korupon di Kabupaten Pegunungan Bintang oleh aparat negara.
- Negara segera bertanggung jawab atas penembakan terhadap tiga anak remaja warga sipil dan salah satunya menjadi korban di Intan Jaya, Papua Barat.
- Presiden Republik Indonesia segera perintahkan panglima TNI proses hukum oknum TNI pelaku penyiksaan anak di Kabupaten Yahukimo dan warga sipil di Kabupaten Puncak, Papua Barat.
- Buka ruang demokrasi seluas-luasnya dan berikan kebebasan bagi jurnalis nasional, internasional meliput dan mengakses informasi di Papua Barat.
- Hentikan operasi militer di Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, Maybrat, Yahukimo, dan seluruh wilayah Papua Barat Lainnya.
- Segera berikan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati