MALANG, Tugujatim.id – Konflik dualisme berkepanjangan selama 10 tahun di tubuh klub bola Arema tak juga kunjung selesai. Tepat pada Senin (29/3/2021), gelombang massa suporter Aremania kembali turun jalan. Namun, belum sempat long-march ke Gedung Balai Kota, mereka diimbau bubar oleh aparat Satgas Covid-19 Kota Malang.
Dalam proses negosiasinya di titik kumpul yakni Stadion Gajayana Malang, mereka diimbau agar tidak melakukan mobilisasi massa karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Koordinator Aksi Aremania Satu, Ambon Fanda menyayangkan atas hal ini, karena konflik dualisme ini menurutnya sudah berlarut-larut.
”Sudah waktunya harus selesai. Kami ingin semua pihak berwenang turut peduli mengatasi masalah ini. Bola sudah menggelinding dan membesar. Semoga perjuangan ini mencapai garis finish,” terang dia pada awak media.
Sebelumnya, pihaknya sudah berupaya menemui Ketua PSSI hingga Menpora di Hotel Surabaya. Intinya, mereka juga akan menindaklanjuti hal ini ke PSSI.
”Bapak La Nyalla juga sudah menyampaikan tunggu PSSI, itu nanti akan kita kawal sama-sama sampai selesai,” kata dia.
Lebih lanjut, aksi demo Aremania ini berlanjut ke tahap dialog bersama Wali Kota Malang. Ada sebanyak 20 orang perwakilan Aremania menuju Balai Kota. Dalam pertemuan itu, difasilitasi oleh Pj. Sekda, Hadi Santoso.
Koordinator Aksi Aremania, Andi Sinyo, usai mediasi berharap ada tindak lanjut yang nyata dari Pemkot Malang untuk turut andil mengawal aspirasi Aremania ini langsung ke PSSI. Ini kata Sinyo, sebagai ganti dari pembatalan aksi damai pada hari Senin 29 Maret 2021.
”Resolusi Aremania ada 3. Kita hanya ingin ada satu nama Arema yang sah di mata PSSI, AFC dan FIFA. Oke aksi damai kita batal, tapi sebagai gantinya, Pemkot Malang bisa segera kirim surat ke PSSI terkait tuntutan Aremania dalam waktu 3×24 jam,” tegasnya.
Jika masih tidak ada tanggapan, tambah Ambon Fanda, koordinator aksi juga, Aremania akan kembali mengerahkan massa untuk kembali turun ke jalan menyampaikan aspirasi ini.
”Perjuangan kita Aremania ini gak main-main. Apapun kondisinya, tetap akan kami perjuangkan habis-habisan sampe finis,” tegasnya.
Sementara, Pj. Sekda, Hadi Santoso secara diplomatis tidak bisa berkata banyak. Dalam hal ini semua keputusan ada di tangan Wali Kota Malang Sutiaji. Sesegera mungkin, dia akan menyampaikan tuntutan Aremania kepada Sutiaji.
”Semua tuntutan nanti akan saya sampaikan ke bapak Wali Kota. Apapun tuntutan mereka nanti akan kita bantu fasilitasi,” pungkasnya singkat. (azm/gg)