Aksi Protes PMII Tuban Warnai Pelantikan Anggota DPRD, Kecewa Politik Nasional Makin Memanas

Dwi Linda

Peristiwa

PMII Tuban.
Puluhan mahasiswa PMII Tuban menutup akses pintu keluar Gedung DPRD di tengah pelantikan anggota DPRD Kabupaten Tuban periode 2024-2029 pada Senin (26/08/2024).(Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban periode 2024-2029 yang seharusnya menjadi momen sakral, tapi berubah menjadi panggung protes pada Senin (26/08/2024).

Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Tuban turun ke jalan, mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap situasi politik nasional yang semakin memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Mojokerto Terpilih Dilantik, Ini Ketua dan Wakil Ketua Sementara

Dalam aksinya, PMII Tuban membawa spanduk besar yang bertuliskan “INDONESIA DARURAT DEMOKRASI DAN PEMBANGKANGAN KONSTITUSI PRESIDEN JOKOWI”. Suasana semakin tegang dengan seruan-seruan yang menggugat kebijakan pemerintah pusat, terutama yang dianggap merusak tatanan demokrasi di Indonesia.

Ketua Umum PMII Tuban Ahmad Wafa Amrillah dalam orasinya menuduh Presiden Jokowi beserta Koalisi Indonesia Maju (KIM) sengaja melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kekuasaan, meskipun harus melanggar prinsip-prinsip konstitusi.

Demo PMII Tuban.
Aksi mahasiswa PMII Tuban yang memanas di tengah pelantikan anggota DPRD Kabupaten Tuban periode 2024-2029 pada Senin (26/08/2024).(Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

“Keputusan konstitusi seharusnya final dan mengikat, menjadi acuan bagi penyelenggaraan negara hukum yang demokratis. Namun, kini kita melihat dengan jelas bagaimana hukum dan demokrasi di Indonesia direduksi hanya untuk melanggengkan kekuasaan,” tegas Ahmad Wafa dalam orasinya.

Mahasiswa mengkritik dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai berdampak besar terhadap dinamika politik menuju Pilkada 2024. Pertama, pembatalan perubahan batas usia calon kepala daerah yang membuat Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, tidak memenuhi syarat usia untuk maju di pilkada.

Kedua, penurunan ambang batas pencalonan kepala daerah dari 20% menjadi 6,5%-10% yang membuka peluang lebih besar bagi partai-partai kecil untuk berpartisipasi tanpa harus membentuk koalisi besar.

“Putusan ini memang membuka jalan bagi demokrasi yang lebih inklusif, namun kita harus waspada terhadap segala upaya busuk yang mungkin dilakukan demi memanipulasi hasil Pilkada 2024,” tambah aktifis mahasiswa asal IAINU Tuban ini.

Fenomena Anggota DPRD Joget di Tengah Krisis Demokrasi

Di tengah panasnya situasi politik, publik dikejutkan oleh perilaku tak terpuji anggota DPRD Tuban yang berjoget dan bernyanyi di sela-sela rapat paripurna. Aksi ini terjadi di saat berbagai wilayah di Indonesia tengah bergolak dengan demonstrasi akibat carut-marutnya demokrasi yang disebabkan oleh DPR RI.

Baca Juga: PDIP Umumkan 6 Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur 2024, Tak Ada DKI Jakarta dan Jatim

“Ini adalah bentuk pelecehan terhadap etika dan nilai-nilai demokrasi. Rapat paripurna adalah momen sakral yang seharusnya digunakan untuk membahas keresahan rakyat, bukan untuk bersenang-senang,” ujarnya dengan nada kecewa.

Tuntutan Mahasiswa: Evaluasi dan Hormati Konstitusi

Mahasiswa PMII dan Aliansi BEM se-Tuban menuntut pemerintah dan DPR RI untuk menghormati putusan MK dan menjamin Pilkada 2024 berlangsung secara adil dan demokratis. Mereka juga mendesak agar anggota DPRD Tuban yang terlibat dalam aksi tak pantas tersebut dievaluasi dan diberi sanksi sesuai kode etik.

“Kami menolak keras segala upaya melanggengkan kekuasaan melalui hegemoni hukum yang merusak prinsip demokrasi. Presiden, DPR, dan KPU harus menghormati putusan MK demi terciptanya kondisi yang demokratis pada Pilkada 2024,” serunya.

Respons Wakil Ketua DPRD Tuban

Menanggapi tuntutan para mahasiswa, Wakil Ketua DPRD Tuban Sementara H.M. Miyadi berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada DPR RI. Mengenai insiden joget di gedung DPRD, Miyadi menjelaskan, acara tersebut merupakan bagian dari perpisahan anggota DPRD periode 2019-2024.

Demo PMII di Tuban.
Wakil Ketua DPRD Tuban Sementara H.M. Miyadi menemui massa aksi dan berjanji akan menyampaikan aspirasi kepada DPR RI. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

“Ini memang menjadi kritik dan evaluasi bagi kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Saya berterima kasih atas masukan dari teman-teman PMII Tuban,” ungkap Miyadi saat menemui massa aksi di depan gedung DPRD Tuban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Writer: Mochamad Abdurrochim

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi

40 Tahun Berkarya, ParagonCorp Luncurkan Film ‘Mengusahakan Pertolongan Ilahi’ tentang Nurhayati Subakat

Darmadi Sasongko

  SURABAYA, Tugujatim.id – ParagonCorp merayakan hari jadinya ke-40 dengan cara istimewa, yakni dengan meluncurkan film inspiratif bertajuk ‘Mengusahakan Pertolongan ...

Rukyatul Hilal

Tidak Nampak Hilal di Mojokerto Akibat Faktor Cuaca

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto bersama Tim Lembaga Falakiyah ...

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

Satpol PP Kota Malang

17 Pasangan Open BO dan Mahasiswa Terciduk Satpol PP Kota Malang dari Rumah Kos

Darmadi Sasongko

MALANG, Tugujatim.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menggerebek rumah kos kawasan Jalan Sigura Gura, Kota Malang ...

FotoJet 2025 01 20T154400420 2447421012

Petaka Gunung Gede, Ketegangan Memuncak di Balik Misteri Alam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Film “Petaka Gunung Gede” menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia dengan genre thriller yang menyajikan ketegangan maksimal. Menggabungkan ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...