Al-Qaeda Ancam Tabloid Charlie Hebdo karena Terbitkan Kembali Kartun Nabi Muhammad

al-qaeda ancam charlie hebdo
Tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo yang menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. (Foto: Amazon)

PARIS – Pemublikasian ulang kartun Nabi Muhammad yang dilakukan oleh tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo berbuntut panjang. Tak hanya mendapat kecaman dari komunitas muslim di Iran, Pakistan, dan Turkey, jaringan teroris Al-Qaeda juga terang-terangan mengancam kantor media di Paris tersebut.

Dilansir dari Dhaka Tribune, Al-Qaeda mengungkapkan bakal mengulang pembantaian terhadap awak redaksi Charlie Hebdo seperti yang terjadi di Prancis pada tahun 2015 silam.

Untuk diketahui, tabloid Charlie Hedbo memublikasi ulang karikatur atau kartun Nabi Muhammad tersebut sebagai tanda dimulainya persidangan terhadap para terdakwa kasus pembantaian di kantor mereka. Namun, hal itu kini justru kembali mendapat ancaman.

Baca Juga: Majalah Charlie Hebdo Bakal Terbitkan Kembali Kartun Nabi Muhammad

Ancaman dari Al-Qaeda tersebut diketahui dari komentar di selebaran pamflet milik Al-Qaeda pada edisi Bahasa Inggris. Sebagai informasi, publikasi tersebut merupakan tanda peringatan atas serangan aksi teror 11 September 2001 silam yang dilakukan mereka ke dua gedung kembar di tengah Kota New York, Amerika Serikat.

Publikasi tersebut memiliki pesan sama untuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan juga presiden sebelumnya Francois Hollande yang saat itu menjabat pada tahun 2015 lalu.

Publikasi Al-Qaeda itu menyebut bahwa Macron “memberikan lampu hijau” atas penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Charlie Hebdo, Lurent Sourisseau mengatakan bahwa tidak ada rasa penyesalan terkait penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad tersebut.

Baca Juga: Mau Belanja Aman di Online Shop? Tips-tips Ini Wajib Anda Ketahui!

“Apa yang saya sesai adalah melihat betapa kecilnya orang-orang yang berjuang melawan kebebasan. Jika kami tidak memperjuangkan kebebasan, kita akan hidup sebagai budak dan mempromosikan ideologi yang mematikan,” terangnya seperti dilansir Dhaka Tribune.

Pihaknya juga mengaku tidak ada yang salah terkait penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad yang membuat mereka diancam oleh kelompok teror Al-Qaeda tersebut.

“Jika kami menyerah untuk menerbitkan kartun-kartun ini, itu artinya kita sebelumnya memang salah,” tutup pria yang akrab disapa Riss tersebut. (gg)