Tugujatim.id – Siapa sih yang tidak pernah merasakan emosi? Suatu hal yang wajar jika manusia memiliki rasa emosi karena mereka diciptakan dengan memiliki perasaan. Mulai dari rasa sedih, senang, marah, kecewa, dan lain-lainnya. Namun, bagaimana bila Anda memendam segala emosi tanpa bisa mengekspresikannya? Apakah berbahaya?
Sebuah ilustrasi dalam video YouTube Satu Persen menggambarkan, Anda sedang berada di dalam suatu ruangan berwarna putih. Tiba-tiba, ada gundukan barang, lalu Anda menutupinya dengan kain putih sehingga ruangan itu tetap terlihat putih. Kejadian itu pun terus-menerus terjadi hingga suatu ketika Anda ingin berjalan, tapi setiap kaki melangkah selalu tersandung.
“Saya kenapa? Sepertinya saya baik-baik saja. Dinding ruangan tetap putih, tapi mengapa begitu penuh rasanya.”
Rasa itulah yang akan terjadi bila Anda sering memendam emosi. Karena itu, memendam emosi bukan hal yang baik ya guys. Tanpa disadari, ada banyak hal yang bersarang dalam pikiran Anda yang akan memenuhi ruang pikir.
Emosi terpendam ini juga tidak akan memberi space untuk Anda memikirkan hal lain. Pada akhirnya, kapasitas otak yang penuh menimbulkan stres akibat banyak hal yang terpendam.
Berdasarkan ilustrasi itu, memendam emosi mengakibatkan munculnya rasa stres yang tinggi. Untuk mengolahnya, Anda cari terlebih dahulu sumber munculnya perasaan itu. Apakah hal ini disebabkan karena gangguan mood atau bahkan Anda mengidap bipolar. Tentunya kasus ini bisa diketahui dengan konsultasi kepada psikolog.
Sebenarnya setiap orang memiliki cara untuk mengolah dan mengendalikan emosi dalam dirinya sendiri. Seperti contohnya dilansir dari BBC News, saat merasa tertekan seseorang akan memusatkan perhatian pada pernapasan atau mencari suasana yang tenang. Di kala sedih, pastinya Anda membutuhkan sesuatu yang sifatnya menghibur seperti lelucon, melakukan hobi, atau melaksanakan aktivitas lainnya.
Karena itu, jika Anda sudah merasakan emosi dan ada rasa seperti gelisah, takut, sedih, dan senang- secara nyata- maka perasaan yang datang bukan lagi menjadi misteri. Sebab, Anda sudah mengetahui teknik penyembuhannya. Teknik ini disebut dengan “real-time fMRI”. Dengan menerima umpan-balik visual yang spesifik tentang aktivitas otak sambil menjalankan trik dan strategi mental, Anda dapat belajar untuk secara sadar mengontrol emosi. Dengan latihan, Anda dapat belajar untuk memperkuat kendali atas pikiran.