Tugujatim.id – Permasalahan mikroplastik di Jawa Timur perlu mendapatkan perhatian serius. Pasalnya, pencemaran benda tersebut saat ini tidak hanya terjadi di tanah dan air, tetapi juga mencemari udara.
Hasil penelitian yang dilakukan Ecoton menyebutkan bahwa udara di 5 kota di Jawa Timur mengandung mikroplastik.
Dalam laporan penelitian yang dilakukan pada Juli-September 2021 itu Ecoton melaporkan udara di 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Jatim yang mengandung mikroplastik, yaitu Surabaya, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo dan Jombang.
Rata-rata kandungan mikroplastik di Surabaya sebanyak 13.86 partikel/2jam, Gresik 26.21 partikel/2jam, Mojokerto 11.45 partikel/2jam, Sidoarjo 218 partikel/2jam dan Jombang 16 partikel/2jam.
Peneliti Ecoton, Eka Chlara Budiarti, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, sumber pencemaran mikroplastik yang diidentifikasi berasal dari pengelolaan sampah plastik yang salah seperti dibakar di incenerator, tungku terbuka hingga di lahan terbuka.
Selain itu, asap dari industri terutama industri recycle plastik turut andil memperparah banyaknya mikroplastik di udara.
“Tidak hanya itu saja, baju yang berbahan serat sintetis juga menjadi penyumbang mikroplastik bahkan di tempat umum sekalipun,” ungkapnya.
Eka menjelaskan, rata-rata mikroplastik yang terkandung di tempat publik sebanyak 14.04 partikel/2jam, Incenerator 10.5 partikel/2jam, Industri 225.33 partikel/2jam, tungku terbuka 12.5 partikel/2jam dan pembakaran terbuka 30 partikel/2jam.
Sedangkan untuk Jenis mikroplastik yang didapatkan ada 3 jenis. yakni 76% fiber, 17% filamen, dan 7% fragmen.
“Fiber merupakan jenis paling dominan yang ditemukan dalam sampel-sampel ini. Jenis ini biasanya berasal dari serat baju, pembakaran sampah medis oleh incinerator maupun tungku pembakaran atau bisa juga dari pembakaran sampah kain, popok dan pembalut.” Jelasnya.
Salah satu jalur masuk mikroplastik ke tubuh manusia adalah melalui udara. Daur hidup (Lifecycle) mikroplastik di udara akan masuk dan terus tetap dalam siklus hidrologi bahkan bisa memindahkan mikroplastik melalui awan.
Sehingga, partikel tersebut diturunkan lewat hujan ke wilayah yang belum terjamah oleh aktivitas manusia sekalipun. Mikroplastik yang tersebar di udara dapat terhirup dan masuk ke sistem pernafasan.
“Ancaman mikroplastik sekarang nyata sekali. Dibalik sudah ditemukannya pada udara lalu sekarang pada paru- paru manusia, ternyata ada bahaya dari senyawa kimia yang juga berdampak ke kesehatan manusia. Efek yang dirasakan mungkin tidak akan dirasakan secara langsung, namun jika terus menggunakan plastik dan terpapar mikroplastik serta senyawa yang dikandungnya maka bisa dipastikan >5 tahun lagi akan berdampak ke tubuh manusia,” Pungkas Rafika staf edukasi Ecoton.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim