BATU, Tugujatim.id – Program Vaksinasi Indonesia Bangkit yang diselenggarakan Komisi IX DPR RI di Kota Batu kembali mendapat sorotan. Kali ini pelaksanaannya dikawal langsung oleh H. Ali Ahmad, anggota DPR RI, Rabu (25/08/2021).
Menurut Gus Ali, sapaan akrabnya, ini adalah wujud dari upaya membantu percepatan membentuk herd immunity atau kekebalan massal yang diproyeksi tercapai 50 persen di akhir tahun.
Namun, sejauh ini, dari pengamatannya masih terkendala beberapa hal. Salah satunya pada tenaga kerja (naker) yang masih kesulitan mendapat vaksin. Hal ini lantaran minimnya inisiatif perusahaan menggelar vaksinasi mandiri.
Perusahaan besar saja jarang mengadakan vaksinasi, apalagi perusahaan kecil. Nah, anggota DPR RI dari Dapil Malang Raya ini mengatakan, kebanyakan perusahaan kecil memilih untuk mendaftarkan karyawannya lewat program pemerintah daerah. Namun, teknis pelaksanaanya jadi lambat.
”Jadi, saya harap para stakeholder terkait bisa membantu memperlancar akses dan distribusi vaksinasi untuk naker. Apalagi, mereka kan penggerak utama roda perekonomian,” tutur Gus Ali pada awak media.
Dalam vaksinasi hari ini disiapkan total 1.000 vial yang semua digelar di 5 titik berbeda. Mulai di Puskesmas Bumiaji, Puskesmas Batu, Puskesmas Junrejo, hingga di RS Karsa Husada Batu. Sebelum ini, 1.000 vial vaksin juga sudah digelar oleh Sekjen PKB M. Hasanudin Wahid.
”Kami juga minta kerja samanya masyarakat agar tidak takut untuk divaksin. Semakin banyak warga yang divaksin, semakin besar pula upaya menekan angka kasus Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Batu Nurochman mengatakan, program vaksinasi oleh DPR RI ini cukup membantu pemerataan distribusi vaksin di Kota Batu. Total penduduk Kota Batu mencapai 160 jiwa, tapi sejauh ini masih 30 persen saja yang sudah divaksin.
“Bila ini dipercepat bisa dipastikan herd immunity segera terwujud. Semoga akhir tahun ini sudah bisa tercapai sehingga ekonomi pun bisa segera pulih,” ungkap pria yang juga Wakil Ketua I DPRD Kota Batu ini.
Dalam hal ini, PKB menargetkan sasaran vaksinasi di kalangan pondok pesantren, guru ngaji, dan juga masyarakat umum. Dalam pelaksanaannya ini juga dilakukan di 2 tempat terpisah agar tidak terjadi kerumunan.
”Semua kami lakukan dengan prokes ketat,” tandasnya.