TUBAN, Tugujatim.id – Angka anak putus sekolah di wilayah Kabupaten Tuban cukup memprihatinkan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban pada 2021, ada sekitar 4.000 anak yang putus sekolah.
Plt Kadis Tuban Joko Sarwono saat dikonfirmasi mengatakan, angka anak putus sekolah itu data di SD dan SMP yang dropout dan yang lulus tidak melanjutkan (LTM).
“Data itu untuk 2021. Kami masih proses untuk update data hingga Juni 2022,” ungkap Joko, sapaan akrabnya kepada Tugu Jatim lewat pesan singkatnya pada Senin (23/01/2023).
Joko menambahkan, banyak faktor yang memengaruhi angka anak putus sekolah, seperti membantu orang tuanya bekerja, kemudian jauh dari rumah dan faktor lingkungan. Lantas apakah juga terkait biaya, Joko menampiknya, karena sekolah negeri gratis tanpa dipungut biaya.
“Kalau faktor ekonomi saya rasa tidak, sekolah kini tidak membayar,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan data BPS Tuban, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tuban pada 2021 mencapai 68,91, jumlah itu meningkat 0,51 poin (0,75 persen) dibanding capaian tahun sebelumnya (68,40).
Selama kurun waktu 2015–2021, IPM Kabupaten Tuban rata-rata meningkat sebesar 0,565 persen tiap tahun. Peningkatan IPM Kabupaten Tuban 2021 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Hal ini berbeda dengan peningkatan IPM Kabupaten Tuban 2020 yang hanya didukung peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan.
Pada 2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 1,39 persen.
Untuk dimensi pendidikan, penduduk berusia 7 tahun di Kabupaten Tuban memiliki harapan lama sekolah atau dapat menjalani pendidikan formal selama 12,22 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I.
Angka ini meningkat 0,01 tahun dibandingkan 2020 yang mencapai 12,21 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,23 tahun, dari 6,95 tahun menjadi 7,18 tahun pada 2021.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,56 tahun, lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.