TUBAN, Tugujatim.id – Gelombang tinggi yang terjadi di wilayah laut Jawa bagian utara diprediksi akan terjadi sampai 25 Mei 2022. Seperti yang terjadi di sepanjang garis Pantura Tuban.
Kepala Stasiun BMKG Tuban Zem Irianto Padama menuturkan, cuaca ekstrem yang terjadi semenjak 18 Mei hingga hari ini disebabkan masa peralihan musim hujan ke kemarau.
“Potensi banjir masih akan terjadi dan BMKG Tuban memprediksi juga gelombang tinggi terjadi sampai 25 Mei,” ujar Zem Irianto, sapaan akrabnya, kepada Tugu Jatim, Senin (23/05/2022).
Selain gelombang tinggi, peralihan musim juga berpotensi terjadinya bencana angin puting beliung maupun hujan deras. BMKG Tuban mengimbau masyarakat harus hati-hati saat berada di jalan raya.

Karena itu, Zem mengimbau kepada masyarakat pesisir Tuban agar waspada dan berhati-hati. Dia melanjutkan khususnya nelayan diminta jangan berangkat melaut terlebih dulu. Mengingat cuaca sedang tidak bersahabat untuk beraktivitas di laut.
“Kami juga meminta agar selalu meng-update informasi cuaca BMKG, baik dari website maupun medsos yang ada,” imbau Zem.
Dia menambahkan, puncak dari musim kemarau tahun ini akan terjadi pada Agustus-September 2022. Untuk menghadapi itu, warga diimbau juga agar berhemat dalam penggunaan air bersih.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim