Tugujatim.id – Gempa yang mengguncang wilayah selatan Jawa Timur pada Sabtu (10/04/2021), pukul 14.16 WIB ini mengakibatkan bangunan di beberapa tempat mengalami kerusakan. Mengetahui hal tersebut, BMKG menyarankan masyarakat untuk mendirikan bangunan yang anti terhadap gempa.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan, melihat banyaknya rumah yang rusak akibat gempa 6,1 Magnitudo ini menunjukkan bahwa struktur bangunan masyarakat masih sangat rentan.
Dan sebagai upaya mitigasi bencana, dia meminta kepada masyarakat untuk membangun rumah dengan struktur bangunan yang anti terhadap gempa.
Also Read
“Ke depan kami mohon kepada masyarakat agar bangunan rumah dikuatkan strukturnya dengan struktur yang kuat dengan besi tulangan yang standar,” katanya saat melakukan konferensi pers secara virtual Sabtu sore.
Namun, jika belum memenuhi bangunan standar gempa seperti itu, Daryono juga meminta masyarakat membangun rumah dengan bahan yang ringan seperti kayu dan bambu.
“Karena gempa itu tidak akan melukai dan tidak akan menimbulkan korban meninggal, tapi bangunan yang roboh itu yang mengakibatkan. Sehingga di sini kunci bangunan tahan gempa sangatlah penting,” tambahnya.
Hingga kini, pihak BMKG masih memantau adanya gempa susulan yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur.
“Karena kami tidak tahu setelah ini akan meluruh dan habis karena kami mencatat adanya 3 gempa susulan, tapi itu tidak boleh diabaikan jika ada kemungkinan gempa yang lebih besar,” tegas Daryono.
Untuk wilayah Malang sendiri, BMKG mencatat gempa yang banyak merusak bangunan, yaitu pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963, dan terakhir 1972.
Terakhir, dia mengimbau kepada masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa Timur untuk waspada, tapi tetap tenang. Sebab, jika terjadi guncangan yang signifikan, lebih baik melakukan evakuasi mandiri. Jika sedang berada di pesisir pantai, lebih baik segera meninggalkan pantai.