MALANG, Tugujatim.id – Tuntutan agar kasus tragedi Kanjuruhan diusut tuntas masih digemakan oleh Suporter Arema FC, Aremania. Kali ini, Aremania dari wilayah Malang selatan menyuarakan aspirasinya melalui aksi teatrikal yang digelar di Simpang Empat Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu (27/11/2022).
Sebelum melakukan teatrikal, sekitar seribu Aremania dengan pakaian serba hitam ini melakukan long march dari Pasar Cepokomulyo. Di tengah jalan, hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Kepanjen. Namun, semangat mereka tak surut. Long march tetap mereka lakukan hingga simpang empat sembari meneriakkan jargon dan menyanyikan lagu-lagu.
Sesampainya mereka di simpang empat, hujan semakin deras. Akan tetapi, Aremania tetap melanjutkan aksi mereka dengan berdoa bersama. Doa ini ditujukan kepada korban jiwa tragedi Kanjuruhan.
Usai berdoa, para Aremania duduk membentuk huruf U besar. Di bagian tengah dilakukan aksi teatrikal oleh beberapa Aremania. Aksi ini dilakukan dalam dua babak. Babak pertama merupakan rekonstruksi apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Sementara babak kedua merupakan kritik bagi para pejabat yang diuntungkan oleh permainan sepak bola, namun enggan bertanggung jawab atas tragedi ini.
Beberapa perwakilan Aremania juga menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana yang hadir di sana.
Kepada Aremania, Kholis menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya tragedi Kanjuruhan. Ia juga meminta Aremania untuk menyaring informasi yang diterima sehingga tidak termakan hoaks. “Kita perlu dewasa dan teliti dalam menerima informasi dari gawai kita agar tidak ada simpang siur dan kebingungan,” pesannya.
Aremania dari Korwil Kepanjen, Teguh Gondrong mengatakan bahwa aksi seperti ini akan terus dilakukan sampai para korban tragedi Kanjuruhan mendapat keadilan. “Aksi ini insyaallah akan terus kami lakukan sampai dulur-dulur ini menemukan suatu kepastian,” ujarnya.
Selama kepastian dan keadilan belum didapat, tidak menutup kemungkinan aksi akan kembali dilakukan. Meski demikian, Teguh mengatakan bahwa Aremania juga menjaga agar aktivitas dan perekonomian warga tidak terganggu.