MALANG, Tugujatim.id – Bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia (HAM), Suporter Arema FC, Aremania kembali menggelar aksi menuntut keadilan bagi korban tragedi Kanjuruhan. Dalam aksi itu, ratusan Aremania memblokade jalur Fly Over Mergosono, Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (10/12/2022) sore.
Terpantau, Aremania lintas generasi berbaju hitam memadati pintu masuk fly over di sisi Jalan Kolonel Sugiono, Kota Malang. Mereka juga tampak membentangkan spanduk tuntutan dan mengibarkan bendera Arema hingga bendera merah putih.
Aksi yang mengatasnamakan Koalisi Arek Malang itu menilai bahwa keadilan atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang sama sekali belum menemui titik terang. Padahal, peristiwa itu sudah berlalu lebih dari dua bulan lamanya.

“Peristiwa malam kelam itu mengakibatkan banyak orang kehilangan anak, ibu, ayah, serta saudara. Mereka belum mendapatkan keadilan, mereka butuh keadilan,” kata Jojo, salah satu orator dalam aksi itu.
Menurutnya, pecahnya tragedi Kanjuruhan menunjukkan bahwa pemerintah dan penegak hukum di Indonesia belum bisa menjamin hak hidup bagi masyarakat. Terlebih, penembak gas air mata sebagai pemicu peristiwa itu adalah aparat kepolisian sendiri.
Atas dasar itu, mereka menuntut tragedi Kanjuruhan ditetapkan sebagai pelanggaran HAM berat. Bertepatan di Hari HAM ini, mereka meminta Komnas HAM bereaksi. “Kami menuntut Komnas HAM menetapkan tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat,” desak Jojo.

“Kami juga menuntut ada penetapan tersangka pelanggaran HAM berat pada peristiwa malam kelam itu,” imbuhnya.
Dalam aksi sore hari itu, peserta aksi juga membentangkan poster berisikan foto aparat yang diduga menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan. Dalam poster itu juga tertulis “Wanted, Tangkap Pembunuh”. Peserta aksi juga menyalakan flare sebagai simbol peristiwa penembakan gas air mata.

Di sisi lain, aksi ini mengakibatkan arus lalu lintas sekitar Fly Over Mergosono mengalami penumpukan. Meski begitu, para pengendara masih bisa melintasi sisi samping fly over dengan kecepatan rendah. Tampak kemacetan terjadi hingga beberapa kilometer.