Tugujatim.id – Amerika Serikat (AS) telah menambah daftar hitam beberapa negara yang dianggap terlibat kasus perdagangan manusia. Di antaranya, Vietnam, Kamboja, Brunei, dan Makau. Beberapa negara itu diduga tidak melakukan upaya untuk menghentikan kerja seks paksa.
AS juga telah memasukkan Belarus ke daftar hitam dalam laporan tahunan yang notabennya diperintah secara otoriter. Bulgaria juga ditempatkan dalam daftar pantauan karena kekhawatiran yang muncul akibat tidak menganggap serius adanya perdagangan manusia, meski kritik jarang terjadi pada sekutu barat.
Dikutip dari CNA, dalam presentasinya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, korupsi merupakan “alat utama” yang digunakan para pedagang dengan mengandalkan mata tertutup dari pemerintah.
“Saat kami menangani isu-isu terkait iklim dan korupsi di seluruh diplomasi, kami juga harus mengatasi bagaimana mereka bersinggungan dengan perdagangan manusia,” ujar Blinken dikutip pada Kamis (21/07/2022).
Sementara itu, pejabat senior Departemen Luar Negeri Kari Johnstone yang bertanggung jawab untuk memberantas perdagangan manusia, mengutarakan, beberapa pemerintah Asia yang sebelumnya berada dalam daftar pantauan dan tak menunjukkan kemajuan, diturunkan peringkatnya.
“Sayangnya, ada sejumlah negara tahun ini di kawasan itu yang tidak melakukan upaya peningkatan,” tutur Kari Johnstone.
Karena tak ada upaya perbaikan, akibatnya beberapa kawasan tersebut masuk ke dalam daftar hitam perdagangan manusia.
5 Negara yang Masuk Daftar Hitam Perdagangan Manusia:
1. Vietnam
Negara yang satu ini telah diturunkan menjadi tingkat 3 karena kekhawatiran atas kebangkitan China, meski Vietnam memiliki hubungan yang baik dengan Washington.
Berdasarkan pernyataan Departemen Luar Negeri AS, pemerintah Hanoi telah menurunkan penuntutan tahun lalu dan tidak segera mengambil tindakan terhadap seorang diplomat Vietnam dan anggota staf kedutaan yang ditempatkan di Arab Saudi. Hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa mereka telah terlibat dalam perdagangan beberapa warga negara Vietnam.
2. Kamboja
Adanya “korupsi endemik” telah menghambat proses membantu ribuan orang, salah satunya anak-anak yang diperdagangkan ke tempat hiburan, tempat pembakaran batu bata, dan operasi penipuan online. Hal tersebut dilaporkan oleh Departemen Luar Negeri.
“Pihak berwenang sering kali tidak menghiraukan, menyangkal, atau menyepelekan pelanggaran tenaga kerja. Hal itu menyangkut pekerja anak paksa di pabrik dan di tempat pembakaran batu bata, serta berkolusi dengan produsen batu bata untuk menangkap, memenjarakan, dan mengembalikan pekerja kontrak yang berusaha melarikan diri,” ungkap laporan Departemen Luar Negeri tersebut.
3. Brunei Darussalam
Pemerintah Brunei masuk ke dalam daftar hitam karena tidak mencukupi standar minimal penghapusan perdagangan manusia dan tak melakukan upaya yang signifikan.
Berdasarkan laporan, selama lima tahun berturut-turut, pemerintah tidak memberi hukuman terhadap pelaku yang terlibat dalam perdagangan manusia di bawah undang-undang yang telah ditetapkan. Selain itu, selama dua tahun berturut-turut, pemerintah juga tidak melakukan identifikasi terhadap korban perdagangan manusia.
4. Makau
Di kota semi-otonom Macao di Tiongkok, bekas wilayah Portugis ini terkenal dengan kasino dan industri seksnya yang ramai. Meski ada laporan tersebut, terungkap bahwa pihak berwenang tidak memberikan layanan kepada satu pun korban perdagangan manusia selama tiga tahun berturut-turut.
5. Bulgaria
Bersamaan dengan Serbia, kedua negara ini diancam dengan penurunan peringkat ke daftar hitam tanpa perbaikan, Departemen Luar Negeri mengatakan, pihak berwenang menyelidiki “secara signifikan lebih sedikit” pedagang dan kadang-kadang menghukum korban atas kejahatan terhadap mereka.
Amerika Serikat pun akan memberikan sanksi terhadap negara-negara yang telah dimasukkan ke dalam daftar hitam tingkat 3 dan membebaskan hukuman bagi negara-negara sahabat yang menjanjikan perbaikan.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim