BATU, Tugujatim.id – Polres Batu berhasil meringkus SS, 24; dan UT, 28; pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Kecamatan Paserpan, Pasuruan. Dua pelaku itu berhasil ditangkap Satreskrim Polres Batu saat asyik berpesta sabu di Jalan Raya Pandanrejo, Kota Batu, Selasa (29/06/2021).
Kapolres Batu AKBP Catur C. Wibowo menuturkan, kedua pelaku diringkus usai melakukan pencurian motor pada Selasa (08/06/2021). Dia mengatakan, pelaku berhasil membawa kabur dua motor milik warga Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
“Mereka kami tangkap ketika sedang pesta sabu. Mereka sempat melakukan perlawanan sehingga petugas melakukan tindakan terukur di bagian kaki,” ujarnya saat mengungkap kasus di Polres Batu.
Menurut dia, kedua tersangka tercatat sudah pernah melakukan pencurian kendaraan bermotor di 6 TKP di wilayah Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Dia menyebutkan, kedua tersangka selalu menggunakan sabu sebelum melancarkan aksinya. Hal itu mereka lakukan agar tidak ngantuk dan lebih berani dalam beraksi.
“Pelaku melancarkan aksinya ketika semua orang tertidur lelap menjelang Subuh dan ketika sepi. Pelaku mengincar target motor yang diparkir tanpa pengawasan,” bebernya.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan Pasal 363 Ayat 2 KUHP. Kedua pelaku terancam kurungan penjara selama 9 tahun.
“Untuk sementara kami pakai pasal yang curat dulu, nanti untuk penggunaan narkobanya akan dikembangkan lagi,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Batu AKP Jeifson Sitorus menambahkan, masih ada dua lagi pelaku yang belum tertangkap. Kini pihaknya telah menetapkan dua buronan itu sebagai DPO Polres Batu.
“Tegas kami sampaikan, tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan di Kota Batu. Tinggal masalah waktu saja. Ini pesan untuk pelaku lainnya. Kami sudah menetapkan mereka sebagai DPO, menyerahkan diri atau kami kejar,” tuturnya.
Sementara itu, SS mengaku telah menjual dua motor hasil curiannya ke penadah di daerah Pasuruan. Dia juga mengaku telah melakukan pencurian motor sebanyak 6 kali. Hasil curian itu biasa dia jual dengan harga Rp 2 juta-Rp 5 juta.
“Di Kota Batu sudah sekitar 3 kali mencuri motor. Saya biasanya mengambil motor matik yang mudah dirusak kontaknya. Saya belajar sendiri cara merusak kontak motor,” ujar pelaku yang juga bekerja sebagai kuli bangunan.