Tugujatim.id – Menikmati minuman kemasan sudah menjadi cara hidup kita sehari-hari. Kemanapun kita berbelanja selalu ditawarkan jenis minuman ini. Tak hanya di mini market dan toko kelontong, bahkan banyak restoran cepat saji juga menjejerkan minuman kemasan untuk pelanggannya.
Namun kita perlu hati-hati saat mengkonsumsi minuman kemasan, pasalnya ada masa kedaluarsanya. Itu yang pertama harus kita cek. Selain itu, ada hal lain yang juga perlu dipastikan yaitu nilai gizi. Lantas bagaimana cara melihat nilai gizi pada minuman kemasan?
Menjawab hal itu, Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Stefania Widya Setyaningtyas, S.Gz, MPH, mengatakan adanya informasi nilai gizi yang tertera pada kemasan itu bermanfaat untuk menghitung seberapa banyak jumlah minuman yang bisa kita konsumsi berdasarkan zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Ia menjelaskan, hal pertama yang harus diperhatikan pada informasi nilai gizi adalah informasi takaran saji.
“Informasi yang tercantum biasanya menampilkan kandungan gizi per sajian bukan per kemasan. Misalnya dalam produk softdrink dalam volume 1,5 liter, informasi nilai gizi per 330 ml,” kata Stefania dikutip dari Basra partner Tugujatim.id, Kamis (3/6/2021).
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah kandungan zat gizi berisiko yaitu gula.
“Jika dalam kemasan softdrink tertera mengandung jumlah gula 31 gram, artinya setiap 1/5 botol yang kita konsumsi terkandung 60% kebutuhan gula maksimal kita. Sehingga kita hanya boleh mengkonsumsi kurang lebih 1 sendok makan dari makanan atau minuman lainnya dalam hari yang sama,” jelasnya.
Jumlah zat gizi lain yang tinggi risiko seperti natrium, energi, lemak atau kolesterol juga tak luput dari perhatian.
Menurutnya, memperhatikan informasi nilai gizi pada kemasan minuman dapat membantu seseorang untuk mengontrol asupan gula harian pada tubuhnya agar tidak berlebihan.
Stefania mempunyai cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga kebutuhan gula hariannya. Salah satunya, dengan mengenali kebutuhan harian atau gunakan pemanis buatan.
“Manfaatnya kita dapat lebih mudah memperkirakan apa makanan atau minuman yang dikonsumsi sudah kelebihan gula atau belum,” tuturnya.
Secara sederhana, anjuran maksimal untuk mengkonsumsi 4 sendok makan gula atau 50 gram per hari yang dapat diartikan bahwa seseorang dapat mengkonsumsi sekitar 2 jenis makanan atau minuman manis per hari.
“Kita juga bisa mengkombinasikan makanan atau minuman bergula dengan sayur atau buah agar kita tidak hanya mendapat gula saja tapi mineral dan vitamin,” ujar Stefania.
Selain itu, penggunaan pemanis buatan juga harus diperhatikan jumlah serta jenis konsumsinya karena setiap pemanis buatan juga punya batas aman.
“Contohnya jenis pemanis buatan aspartame yang punya batas aman sekitar 50 mg/KgBB/hari atau sekitar 30 gram per hari,” pungkasnya.
Sumber Artikel: Basra