Badan Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan Sidak Produsen Tempe di Surabaya

Redaksi

News

Badan Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan Jatim melakukan sidak ke beberapa produsen tempe di Surabaya. (Foto: Dokumen/Polda Jatim)
Badan Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan Jatim melakukan sidak ke beberapa produsen tempe di Surabaya. (Foto: Dokumen/Polda Jatim)

SURABAYA, Tugujatim.id – Badan Ketahanan Pangan, Kementrian Pertanian Republik Indonesia (RI) gabungan Satgas Pangan Jatim, Polda Jatim, Disperindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, menjalankan sidak di sejumlah rumah produksi tempe di Surabaya, Sabtu (09/01/2021).

“Saya datang ke sini bersama Satgas Pangan Jatim gabungan dari Polda Jatim, Disperindag dan Dinas Pertanian. Untuk melakukan monitoring harga kedelai khususnya di Surabaya,” tutur Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI, Sabtu (09/01/2021) di Rumah Produksi Tempe, Tenggilis Kauman Gang Buntu Surabaya.

Negara harus hadir saat ada kenaikan harga bahan pokok seperti kedelai. Ada kesepakatan antara importir, distributor dan pengrajin tempe dan tahu. Harga kedelai disepakati Rp 8.500 di tingkat perajin. Sehingga perlu dilakukan monitoring.

“Setelah saya melakukan monitoring di sini sudah ada yang menjual dengan harga Rp 8.500 dan ada yang belum, namun ini tugas Satgas Pangan Jatim untuk terus melakukan monitoring,” imbuh Agung pada pewarta di Surabaya.

Selain itu, AKBP Suryono, Satgas Pangan Jatim yang sekaligus Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim menjelaskan kesepakatan harga Rp 8.500 secara nasional baru dilakukan kemarin, kemungkinan belum tersosialisasikan ke importir dan distributor.

“Kesepakatan dari tingkat nasional ini baru dilakukan kemarin, sehingga belum tersosialisasikan ke importir maupun distributor, namun Satgas Pangan Jatim akan tetap melakukan monitoring,” tutur AKBP Suryono di Rumah Produksi Tempe tersebut.

Ada pemberian waktu 3 bulan untuk melakukan penyesuaian harga kedelai, tempe dan tahu, sesuai kesepakatan nasional yaitu Rp 8.500. Bila setelah tempo waktu itu masih ada yang memakai harga berbeda, Satgas Pangan Jatim akan memberi hukuman yang berlaku. (Rangga Aji/gg)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...