Bahaya Beli BBM Oplosan di Kios Eceran, Potensi Rusak Mesin hingga Pompa Bensin

BBM oplosan.
Ilustrasi penjual bensin eceran di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id Sindikat produsen dan penjual bahan bakar minyak (BBM) oplosan di wilayah Pasuruan diungkap polisi. Empat pelaku sindikat produsen dan penjual BBM oplosan ini mencampurkan pertalite dan pertamax dengan thinner atau minyak pelarut cat.

Dalam sebulan, para pelaku bisa memproduksi hingga 1 ton BBM oplosan palsu. BBM ini kerap didistribusikan ke sejumlah kios penjual bensin eceran di pinggir jalan.

Peredaran BBM palsu ini patut diwaspadai para pengguna kendaraan bermotor. Sebab, BBM ini sudah tidak murni dan memiliki kualitas yang jauh lebih rendah dibandingkan BBM yang dijual di SPBU.

Dilansir dari laman resmi MyPertamina, berikut empat risiko penggunaan BBM palsu yang harus diwaspadai.

1. Risiko Kualitas BBM Menurun dan Boros

Kualitas dari BBM oplosan dipastikan tidak terjamin. Apalagi para oknum tidak bertanggung jawab kerap menggunakan hanya sebagian kecil dari BBM murni.

Sementara sebagian besar sisanya dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang tidak diperuntukkan sebagai bahan bakar. Seperti halnya thinner cat, minyak tanah, atau bahkan air.

Hal itu mengakibatkan kandungan kimiawi BBM mengalami perubahan dan kualitas oktan bahan bakar menurun. Turunnya kualitas BBM ini bisa mengakibatkan penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros dan cepat habis.

2. Kerak di Bagian Mesin

Perubahan kimiawi kandungan BBM palsu ini ternyata juga bisa memicu kerusakan mesin. BBM dengan kualitas oktan rendah bisa memunculkan kerak karena endapan kotoran di beberapa bagian mesin. Di antaranya, di bagian sekitar payung valve atau klep, piston, kepala silinder, hingga bagian ruang bakar.

Munculnya kerak ini nantinya akan mengakibatkan mesin lebih cepat panas hingga mengalami knocking atau muncul bunyi ketukan.

3. Rusak Pompa Mesin

BBM palsu yang tidak murni dan kualitas rendah juga berpotensi merusak pompa bensin kendaraan bermotor. Endapan-endapan kotoran pada bensin oplosan bisa menyumbat dan menghambat kinerja pompa bensin.

Padahal, pompa bensin punya fungsi penting menyalurkan bensin dari tangki ke dalam mesin kendaraan. Apabila pompa bensin rusak, maka mesin kendaraan bisa mati mendadak alias mogok. Pompa bensin yang rusak harus segera diganti dan tentunya membutuhkan banyak biaya.

4. Risiko Turun Mesin

Tidak hanya risiko kerak di mesin dan pompa bensin rusak, penggunaan BBM palsu dalam jangka waktu lama juga berpotensi mengakibatkan mesin mengalami kerusakan yang lebih fatal. Apalagi bila kendaraan bermotor sering mogok, maka bisa saja pemilik harus menyervis total atau turun mesin.

Biaya untuk turun mesin ini tentunya cukup mahal dan menguras kantong. Karena itu ada baiknya, para pengguna sepeda motor mengisi BBM di SPBU resmi. Sebab, untuk membedakan BBM palsu dengan BBM asli secara kasatmata sulit untuk dibedakan.