MALANG, Tugujatim.id – Jembatan kaca yang berada di antara dua wilayah yakni Kampung Warna-Warni Jodipan dan Kampung Tridi Kesatrian, Kota Malang, dikabarkan mengalami keretakan pada Jumat (27/10/2023). Hal itu tentunya membuat resah warga masyarakat yang hendak berwisata ke kawasan tersebut.
Ketua RT 03 RW 12 Kampung Tridi Ahmad Sholeh mengatakan, keretakan tersebut bukan di sisi kaca yang biasa diinjak oleh setiap orang yang berkunjung. Tapi, keretakan di konstruksi pembatas di sisi sebelah utara jembatan menuju kawasan Kampung Tridi.
“Iya ada keretakan, tapi bukan di kacanya. Tapi, di betonnya dan masih aman karena di bawahnya ada besi cor,” ungkap Ahmad Sholeh ditemui di lokasi, Jumat (27/10/2023).
Berdasarkan pantauan Tugu Jatim di lapangan, keretakan yang dimaksud ketua RT Ahmad Sholeh sejatinya sudah lama terjadi, kurang lebih sebulan terakhir. Warga Kampung Tridi juga pernah memperbaiki keretakan itu dengan cara menambal dengan campuran semen. Sayangnya, karena cuaca dan kunjungan warga, maka tambalan tersebut rusak lagi.
“Sudah tiga kali ini keretakan itu ditambal, tapi ya rusak lagi,” ungkapnya.
Ahmad Sholeh mengatakan, keretakan di ujung pembatas jembatan kaca itu kemungkinan disebabkan oleh getaran kereta api yang berada kurang lebih 300 meter dari sana.
“Setiap hari itu kan ada kereta lewat. Apalagi kalau kereta tangki minyak lewat pasti bawa beban berat, bisa jadi karena getaran itu,” ungkap Ahmad.
Rencananya, keretakan itu akan dibenahi oleh paguyuban Kampung Tridi beberapa waktu ke depan.
“Gak tahu kapan (pembenahan), tapi memang ada rencana dari paguyuban warga Kampung Tridi dengan cara dikerok sebagian, lalu ditambahi campuran batu dan semen untuk penguatan,” bebernya.
Pihaknya juga berpesan kepada seluruh warga masyarakat yang hendak berwisata ke kawasan jembatan kaca agar tidak perlu khawatir untuk datang.
“Jangan khawatir datang ke sini, masih aman. Nanti akan segera kami perbaiki,” ujar Ahmad.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Dandung Djulharjanto mengatakan, pihaknya kini tengah mengobservasi jembatan kaca yang dibangun pada 2017 itu.
“Kami tadi sudah observasi dan memang ada keretakan antara cor-coran dengan tempat penompang plat kaca itu, tapi secara struktur masih kuat. Keretakan kecil, tetap kami nilai berbahaya,” ungkap Dandung.
Meski paguyuban Kampung Tridi direncanakan akan bergotong royong membenahi, Dandung mengimbau agar warga tetap komunikasi dengan pihak PUPR.
“Oh ya tidak apa-apa (dibenahi), tapi tetap harus komunikasi dengan kami agar sama-sama tahu,” ujar Dandung.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati