News  

Bawa Celurit, 2 Kelompok Remaja Tawuran di Makam Cina Pasuruan Diduga Bikin Konten YouTube

Tangkapan layar video tawuran 2 kelompok remaja di Makam Cina Pasuruan yang diduga membuat konten YouTube dengan membawa sajam. (Foto: tangkapan layar video/Tugu Jatim)
Tangkapan layar video tawuran 2 kelompok remaja di Makam Cina Pasuruan yang diduga membuat konten YouTube dengan membawa sajam. (Foto: tangkapan layar video)

PASURUAN, Tugujatim.id – Diduga cuma ingin bikin konten YouTube, sekelompok remaja merekam video aksi tawuran di kompleks Makam Cina, tepatnya di Desa Mancilan, Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan. Dalam video pertama berdurasi 20 detik itu memperlihatkan 3 remaja yang tengah duduk di pinggir makam didatangi 3 remaja lainnya.

Wee ikuee teko-teko ee. (Itu datang, itu datang),” ucap seorang remaja dalam video itu.

Setelah itu, tawuran antara dua kelompok remaja itu pun terjadi. Mereka saling mengayunkan celurit satu sama lain.
Bahkan dalam video kedua berdurasi 17 detik, terlihat salah satu remaja terjatuh dan ditolong dua temannya. Kepala dan kaki bocah tersebut nampak berdarah terkena sabetan senjata tajam (sajam).

Iyo menang menang we, ojok ngevideo ae tulungono iki,” ujar remaja dalam video itu.

Seorang remaja yang tampak terluka saat tawuran di kompleks Makam Cina, tepatnya di Desa Mancilan, Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan.(Foto: tangkapan layar video/Tugu Jatim)
Seorang remaja yang tampak terluka saat tawuran di kompleks Makam Cina, tepatnya di Desa Mancilan, Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan.(Foto: tangkapan layar video)

Menurut penuturan warga sekitar bernama Tutik, 40, tawuran tersebut diduga terjadi sejak dua hari lalu.

“Tetangga yang cerita, bilangnya sudah dua hari lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Pasuruan Kota AKP Komaruddin Arief membenarkan adanya video tawuran yang dibuat di Makam Cina, Kelurahan Pohjentrek, Kota Pasuruan.

“Pengakuan ketua RW 4 memang video tawuran itu dibuat di wilayahnya,” ujar Arief saat dikonfirmasi Rabu (17/11/2021).

Namun, Polres Pasuruan Kota menduga jika video tawuran bocah tersebut dibuat hanya untuk konten YouTube. Meski begitu, pihak kepolisian tengah menyelidiki keberadaan sekelompok remaja dalam video tersebut untuk dimintai keterangan.

“Kata warga cuma bikin video YouTube,” ujarnya.