MOJOKERTO, Tugujatim.id – Bawaslu Kabupaten Mojokerto merespons alat peraga kampanye (APK) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 dan 2. APK bergambar pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran tampak terlihat jelas di atas pos polisi 905 yang berada di Pacing, Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Sementara satu baliho yang memuat gambar paslon Anies-Muhaimin terlihat di sisi timur pos polisi Pekukuhan, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto Dody Faizal mengatakan, pihaknya telah menghubungi pihak-pihak terkait mulai KPU Kabupaten Mojokerto hingga Polres Mojokerto. Usut punya usut, baliho dua paslon tersebut dipasang oleh vendor swasta.
“Begitu laporan masuk, langsung kami masukkan sarper (saran perbaikan) untuk TL (tindak lanjut). Selain itu, dua baliho itu sangat tidak memenuhi etiket dan estetika,” kata Dody, Selasa (19/12/2023).

Tidak kurang dari 24 jam, dua baliho sudah mendapat tindak lanjut. Untuk baliho yang memuat gambar paslon Anies-Muhaimin sudah ditutupi dengan kain putih, sementara gambar paslon Prabowo-Gibran diturunkan dari tempatnya.
Dody menyayangkan pemasangan dua baliho tersebut tidak memperhatikan titik-titik tempat yang sudah ditentukan sesuai aturan yang berlaku. Sebab, baliho tersebut berada di tempat yang seharusnya netral dari sikap politik.
“Sekali lagi secara etiket maupun estetika itu tidak memenuhi sama sekali. Itu kan tempat di mana harus menunjukkan netralitas,” beber Dody.
Dia juga melanjutkan bahwa vendor swasta yang dimaksud merupakan perusahaan pengiklanan. Dengan demikian, Dody menambahkan bahwa tidak ada kaitan baliho dua paslon tersebut dengan pihak kepolisian.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati