Tugujatim.id, Ngawi – Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang kaya akan bangunan peninggalan bersejarah. Mulai dari masa kerajaan-kerajaan Nusantara, hingga masa penjajahan. Seperti halnya di Ngawi ini, terdapat benteng peninggalan era kolonial Belanda, Benteng Van Den Bosch namanya.
Benteng Van Den Bosch atau yang juga dikenal dengan Fort Van Den Bosch merupakan salah satu benteng paling strategis yang dibangun kolonial Belanda untuk menghadang musuh. Benteng ini berada di dekat Kali Tempuk yang merupakan pertemuan Sungai Bengawan Solo dengan Madiun.
Tempat yang dulunya berfungsi sebagai benteng pertahanan ini, sekarang banyak dikunjungi wisatawan. Kebanyakan, mereka datang ke tempat ini untuk berswafoto lantaran bangunan lawas memang menarik sebagai tempat berfoto dan juga Instagramble.
Banyak ruangan-ruangan yang bisa dikunjungi. Benteng ini sendiri memiliki ukuran bangunan 165m x 80m, dengan luas lahan sekitar 18 hektare.
Tak hanya bisa menjelajahi bangunan, pengunjung juga bisa bermain dengan burung merpati yang jinak di sekitar benteng. Pada beberapa sudut benteng juga terdapat toko yang menjual pakan burung agar wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan burung-burung itu.
Berikut adalah foto-foto keindahan benteng tersebut:
KOKOH PERKASA: Gerbang raksasa yang tampak begitu kokoh. Benteng ini merupakan benteng pertahanan untuk menahan serangan musuh. (Foto: Bayu Eka Novanta)RUANG dan LORONG: Benteng peninggalan zaman Belanda itu memiliki banyak ruangan yang kini bisa dikunjungi wisatawan. (Foto: Bayu Eka Novanta)MEGAH: Meski sudah menjadi bangunan reruntuhan, namun gedung-gedung di kompleks Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur ini masih tampak indah, megah, dan artistik. (Foto: Bayu Eka Novanta)PINTU dan JERUJI BERLAPIS: Tampak di salah satu sudut benteng, terdapat pintu berlapis jeruji besi yang seakan terbengkalai dengan tembok yang kusam. (Foto: Bayu Eka Novanta)SUMUR: Tampak sumur yang telah tidak digunakan lagi terletak di tengah kompleks bangunan benteng. Air merupakan salah satu sumber kehidupan di benteng tanpa harus pergi meninggalkan markas pertahanan. (Foto: Bayu Eka Novanta)LUAR-DALAM: Tampak bangunan dalam gedung benteng yang berbentuk lorong dan memiliki sekat-sekat dan juga jalan bagian luar yang diapit dua bangunan. (Foto: Bayu Eka Novanta)MERPATI: Pengunjung atau wisatawan juga bisa bermain dan memberi makan burung merpati di kawasan benteng. (Foto: Bayu Eka Novanta)KOKOH: Meski tanpa atap dan tembok yang telah terkelupas, bangunan dan gedung masih terlihat kokoh meski telah menjelajah waktu. (Foto: Bayu Eka Novanta)LUAS: Benteng ini sendiri merupakan benteng pertahan dengan luas lahan sekitar 18 hektare. (Foto: Bayu Eka Novanta)