News  

Beri Layanan Trauma Healing Korban Covid, AKBP Budi Hermanto Gagas “Sama Ramah”

Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto. (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto. (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 memang berdampak dalam segala lini kehidupan. Salah satu yang menyita perhatian yaitu terkait kesehatan mental anak yang ditinggal meninggal orang tuanya. Karena itu, Polresta Malang Kota membentuk Tim Sama Ramah (Satgas Trauma Healing Malang Raya).

Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto melalui Koordinator Tim Sama Rama Aipda Muis Andhika menjelaskan bahwa layanan trauma healing dibentuk demi membangkitkan harapan anak korban pandemi Covid-19 melalui konseling psiko sosial dan edukasi.

“Saat ini kan kami terus berkembang, sasarannya masyarakat yang terdampak Covid-19. Salah satunya anak maupun remaja yang ditinggal meninggal orang tuanya akibat terpapar Covid-19,” ujarnya, Selasa (12/10/2021).

Inovasi layanan trauma healing yang digagas Kapolresta Malang Kota tersebut diresmikan sejak 21 Juli 2021. Hingga saat ini, layanan itu telah memberikan sejumlah bantuan konseling kepada anak maupun masyarakat terdampak pandemi.

“Tim ini dibentuk untuk membantu penanganan Covid-19. Pada saat itu, Juli puncaknya kasus Covid-19 di Kota Malang. Segala upaya dari Polresta memberdayakan potensi yang ada. Jadi, kami turun langsung ke masyarakat, terutama hadir untuk mereka yang terdampak Covid-19,” jelasnya.

Dia menyebutkan, pihaknya telah memberikan bantuan konseling untuk membangkitkan harapan dan semangat anak yang ditinggal meninggal orang tuanya seperti di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.

“Jadi, ada 3 anak piatu ditinggal meninggal ibunya, ayahnya masih di RS. Salah satu anak menderita down sindrom, jadi bisa dibayangkan kondisi 3 anak ini. Kakaknya juga disinyalir masih positif saat itu. Bahkan, keluarga hingga tetangga harus membatasi bersentuhan dengan mereka,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga membantu membangkitkan semangat anak dari seorang difabel yang bekerja sebagai jukir di Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, hingga mau kembali bersekolah.

“Kami berikan konseling kepada anaknya untuk kembali bersekolah. Saat itu kami dibantu RW berhasil membujuk anaknya untuk kembali sekolah. Dia berhenti sekolah untuk mencari uang karena kondisi finansial. Jadi, semua anaknya mencari uang dengan bekerja,” paparnya.

Dia mengatakan, artinya melalui konseling ini pihaknya berusaha agar anak-anak kembali sekolah.

“Jadi, kami melihat mereka masih punya potensi untuk bisa kembali sekolah dan menjadi harapan orang tua. Memang saat itu Agustus kasus masih tinggi kasusnya. Akhirnya mau sekolah lagi. Dia SMP kelas 3, kan sayang,” imbuhnya.

Tak hanya itu, di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, juga ada dua keluarga yang semua orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Pihaknya pun turun langsung memberikan bantuan.

“Itu semua anggota keluarganya meninggal. Jadi ada 2 keluarga, rumahnya berdekatan, ibu bapaknya meninggal semua. Itu kakak beradik dan satunya anak tunggal,” tuturnya.

Menurut dia, layanan ini dimungkinkan akan terus disediakan meski pandemi Covid-19 telah berlalu. Hal ini dilakukan demi memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Malang.

Tak hanya untuk anak terdampak pandemi, Tim Sama Ramah juga memberikan konseling kepada masyarakat terkait vaksinasi melalui pojok vaksinasi. Kemudian juga ada konseling untuk keluarga Polri dan PNS di lingkungan Polresta Malang Kota.

“Untuk mengakses layanan ini ada banyak cara. Salah satunya bisa melalui aplikasi Simpati Makota berbasis WA. Di situ ada layanan SIM keliling, vaksinasi, Sama Ramah. Jadi, tinggal ketik kodenya nanti akan dijadwalkan,” ujarnya.

Sebagai informasi, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto juga telah mendapatkan piagam penghargaan dari Komnas Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak atas layanan tersebut.