Tugujatim.id – Setelah lima tahun mengendus ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak di Kamboja, Magawa pensiun. Tikus berkantung raksasa dari Afrika ini merupakan hewan pengerat paling sukses yang dilatih dan diawasi oleh organisasi nirlaba Belgia, APOPO.
Magawa dilatih untuk mendeteksi senyawa kimia dalam bahan peledak, artinya tikus ini mengabaikan besi tua dan dapat mencari ranjau lebih cepat. Begitu Magawa menemukan bahan peledak, dia menggaruk bagian atas untuk memperingatkan rekan kerjanya (manusia, red).
Magawa mampu mencari lapangan seukuran lapangan tenis hanya dalam 20 menit, padahal sesuatu yang APOPO cari membutuhkan seseorang dengan detektor logam antara 1-4 hari.
APOPO menggunakan metode penguatan positif. Di mana tikus diberi hadiah makanan bila menyelesaikan tugas seperti menemukan target atau berjalan melintasi permukaan.
Selain itu, Magawa dilatih dalam pembedaan aroma: memilih aroma eksplosif di atas sesuatu yang lain untuk mendapatkan hadiah makanan. Meski memiliki penglihatan yang buruk, tikus sangat ideal untuk pekerjaan seperti ini karena indra penciumannya luar biasa.
Badan tikus sangat ringan, membuatnya tidak memicu ranjau. Ketika ranjau terdeteksi, Magawa akan menggaruk ringan di atasnya, memberi isyarat kepada pawangnya apa yang telah ditemukan.
Hadiahnya pun pisang.
Magawa adalah bagian dari kelompok tikus yang dibiakkan untuk tujuan ini. Dia lahir di Tanzania pada 2014. Dan 2016 silam pindah ke kota barat laut Kamboja, Siem Reap, rumah dari kuil Angkor yang terkenal untuk memulai karirnya sebagai pelacak bom, dilansir dari the Guardian.
Menurut APOPO, Magawa telah membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi tanah dan mengendus 71 ranjau darat dan 38 item persenjataan yang tidak meledak. Menurut NPR tahun lalu, Magawa menerima salah satu penghargaan hewan tertinggi di Inggris.
Pada sebuah upacara virtual, badan amal Inggris PDSA memberi Magawa medali emas untuk pekerjaan menyelamatkan nyawa. PSDA mulai memberikan medali selama Perang Dunia II untuk mengenali hewan karena keberanian dalam menghadapi konflik. Penghargaan sebelumnya juga diberikan, termasuk pada anjing, merpati, kuda, dan kucing.
Medali Magawa pun berukuran sempurna dan cocok dengan harness kerjanya. Namun, pada Kamis (04/06/2021), APOPO mengumumkan di Twitter bahwa Magawa telah mencapai usia pensiun dan mulai melambat, meski masih dalam kondisi kesehatan yang baik.
Dilansir dari BBC bahwa pekan lalu, APOPO mengatakan, sekelompok tikus muda baru telah dinilai oleh Pusat Aksi Ranjau Kamboja (CMAC) dan lulus “dengan nilai memuaskan”. Magawa akan tinggal di pos selama beberapa minggu lagi untuk “mengajar” rekrutan baru dan membantu mereka beradaptasi.