BATU, Tugujatim.id – Pemkot Batu dipastikan tetap mengizinkan tempat-tempat wisata di Kota Batu tetap beroperasi pada libur Lebaran 2021 mendatang. Dengan catatan, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat. Seperti batasan kuota wisatawan yang maksimal hanya 50 persen.
Lantas, bagaimana pengusaha wisata di Kota Batu menyikapi hal tersebut?
Salah satu tempat wisata di Kota Batu, Selecta mengaku jika peraturan pemerintah terkait izin tersebut terlalu ketat, pihaknya lebih baik akan memutuskan tutup saat libur Lebaran. Bukan tanpa alasan, sebab, biaya operasional yang harus dikeluarkan kerap kali lebih besar daripada pendapatan. Ibarat pepatah besar pasak daripada tiang, hal itulah yang terjadi pada industri pariwisata di era pandemi.
“Kalau peraturannya terlalu ketat, aglomerasi terlalu ketat, dan penyekatan terlalu ketat, maka kita akan memilih tutup saja sampai 17 Mei 2021,” ujar Direktur Selecta, Sujud Hariadi.
Menurutnya, dibanding mengeluarkan biaya operasional yang tak sedikit, ia lebih memilih untuk memberikan waktu kepada karyawan agar bisa menyempatkan ibadah salat Id.
“Jadi kalau peraturannya gak masuk akal bagi kami, ya tutup saja. Kita akan mempertimbangkan situasinya. Nanti H-1, H-2 pasti akan kelihatan kunjungannya. Kalau sepi tutup saja biar karyawan bisa sholat id. Dari pada tekor lebih baik buat lebaran,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengaku jika selama beberapa pekan terakhir ini, jumlah wisatawan di Selecta Kota Batu mengalami penurunan drastis. Sehingga pendapatan tak sebanding dengan biaya operasional yang ada.
“Pendapatan pada akhir-akhir ini sama sekali tidak bisa menutup biaya operasional kita. Jadi kerugian sudah sangat jelas, terlebih di Ramadhan ini ditambah pandemi dan kebijakan yang ada, jadi tambah turun kunjungannya,” tuturnya.
Dikatakan, pihaknya hanya bisa defensif untuk dapat mempertahankan operasional Selecta dalam kondisi pandemi. Dia menambahkan, pihaknya tidak akan ofensif atau membuat strategi baru sebagai penunjang wisata pada libur lebaran 2021.
“Tapi kita tetap melakukan perawatan, jadi misalnya bunga sudah diganti baru, kemudian kebersihan dan yang lainnya tetap jalan. Jadi kita gak ada yang baru, tapi dari wahana yang sudah ada kita utamakan perawatannya,” pungkasnya.