BONDOWOSO, Tugujatim.id – Kamu bakal lupa pulang jika mengunjungi Air Terjun Kalipait di Bondowoso, Jatim, karena memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Berbeda dari destinasi wisata pada umumnya yang memiliki air yang segar, Air Terjun Kalipait memiliki aliran air berwarna kehijauan diakibatkan sulfur yang tinggi di dalamnya.
Air Terjun Kalipait sesuai namanya memiliki air yang memiliki rasa pahit karena kandungan sulfur dengan konsentrasi yang tinggi yang berasal dari air Kawah Ijen. Ada bukaan di sebelah barat daya Kawah Ijen, yang merupakan hulu Sungai Kalipait, yang mengakibatkan air merembes dan mengalir sepanjang aliran Sungai Kalipait sehingga mengakibatkan air berwarna kehijauan.
Mengingat kandungan asam yang tinggi, wisatawan diimbau untuk tetap berhati-hati saat berkunjung dengan tidak bermain air. Kendati demikian, Air Terjun Kalipait masih tetap ramai oleh wisatawan yang penasaran dengan fenomena alam yang ada di air terjun ini.
Walaupun tidak bisa bermain air, wisatawan dapat menemukan beberapa spot populer yang biasa digunakan untuk berfoto, mulai dari tepian sungai hingga bebatuan landai dengan ketinggian sekitar 150 meter yang mudah diakses.
Selain itu, wisatawan juga dapat bersantai di tepi sungai sambil menikmati udara segar pegunungan dan pemandangan indah dari pepohonan di sekitar aliran sungai. Biasanya, wisatawan akan membawa peralatan pribadi, seperti kursi lipat, makanan, dan minuman untuk menikmati waktu di Air Terjun Kalipait.
Lokasi Air Terjun Kalipait
Air Terjun Kalipait berlokasi di daerah Curah Macan, Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Perjalanan menuju air terjun ini dapat dilakukan dengan kendaraan bermotor atau mobil. Namun, perlu diingat bahwa jalur yang dilalui berada di kawasan pegunungan sehingga pengemudi harus tetap berhati-hati mengingat jalannya menanjak dan berkelok-kelok.
Lokasinya berdekatan dengan pos Kawah Ijen atau Bumi Perkemahan Paltuding yang memberikan pengunjung pilihan antara dua jalur yang berbeda, yaitu rute Bondowoso dan rute Banyuwangi.
Pengunjung dapat memulai perjalanan dari Bondowoso menuju Jalan Kawah Ijen yang memakan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai air terjun ini. Plang tanda yang menunjukkan arah ke Air Terjun Kalipait terletak di pinggir jalan, memudahkan pengendara untuk menemukan lokasi air terjun ini.
Sementara itu, bagi warga Banyuwangi, mereka dapat memulai perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi menuju arah Kawah Ijen yang memakan waktu sekitar 1,5 jam. Setelah tiba di Bumi Perkemahan Paltuding, pengunjung hanya perlu melanjutkan perjalanan sekitar 10 menit untuk mencapai air terjun ini.
Fasilitas
Dulunya, air terjun ini adalah salah satu cagar alam yang dilindungi. Namun, sekarang air terjun ini dibuka untuk umum sehingga masih belum ada bangunan atau fasilitas yang dibangun.
Untuk parkir kendaraan, pengendara motor dapat memarkirkan kendaraannya agak masuk ke area air terjun, sementara pengendara mobil hanya dapat memarkir di pinggir jalan sebelum pintu masuk air terjun.
Karena tidak ada fasilitas umum di area ini, para pengunjung sering kali membawa peralatan makan dan kursi pribadi untuk menikmati keindahan alam di sekitar air terjun. Bagi pengunjung yang tidak membawa bekal mau tidak mau harus kembali ke Pos Paltuding yang tidak jauh dari air terjun.
Di Pos Paltuding, fasilitas termasuk lengkap mulai dari warung yang menyediakan makanan, minuman, kebutuhan mendaki, dan terdapat juga musala dan toilet yang disewakan untuk umum.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Pengunjung yang ingin menikmati Air Terjun Kalipait dapat mengunjungi tempat ini kapan saja tanpa dipungut biaya alias gratis. Tidak ada petugas yang berjaga di sana sehingga pengunjung bebas masuk dan keluar sesuai keinginan.
Meski demikian, kurang direkomendasikan untuk mengunjungi air terjun ini pada siang hari karena sinar matahari bisa sangat terik mengingat lokasinya yang berada di pegunungan. Kunjungan pada pagi atau sore hari akan lebih direkomendasikan sehingga pengunjung dapat menikmati kawasan air terjun dengan semilir angin pegunungan yang segar.
Review Wisatawan
Salah satu pengunjung Air Terjun Kalipait, Rosa S, memberikan ulasannya di kolom komentar Google Maps yang menyebutkan bahwa air terjun ini sangat unik. Alasannya adalah karena air terjun ini memiliki warna kehijauan yang disebabkan oleh kandungan sulfur di dalamnya yang jarang ditemukan pada air terjun lainnya.
Selain keunikan air terjunnya, pemandangan sekitarnya juga menarik perhatian. Dikelilingi oleh pepohonan yang rindang, suasana di sekitar air terjun ini sangat nyaman dan membuat para wisatawan betah berlama-lama.
“Karena aliran belerangnya membuat air terjun ini menjadi air terjun terunik yang pernah saya kunjungi. Udaranya juga dingin, aliran sungainya dikelilingi pepohonan, dan lokasinya dekat dengan pintu masuk pendakian Kawah Ijen,” ungkapnya.
Baca Juga: 9 Deretan Universitas di Bojonegoro yang Kece: Kualitas Dijamin Nomor Satu, Ada Kampusmu?
Air Terjun Kalipait ini menjadi destinasi wisata tambahan bagi wisatawan yang sedang berkunjung di Kawah Ijen ataupun Kawah Wurung. Menurut komentar lain dari Fatain14 di Google Maps, karena letaknya yang strategis, di antara Kawah Wurung dan Kawah Ijen, berkunjung ke Air Terjun Kalipait menjadi sebuah keharusan. Selain menawarkan pemandangan alam yang unik yang cocok untuk spot foto, air terjun ini juga menjadi alternatif destinasi wisata edukatif bagi wisatawan.
“Air Terjun Kalipait merupakan destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan ketika berada di daerah Kawah Wurung dan Ijen. Selain sebagai spot foto yang menarik, air terjun ini juga memberikan pengalaman wisata edukatif yang berharga,” tulisnya.
Sangat disayangkan bagi kamu yang sedang berwisata di area Kawah Ijen atau Kawah Wurung jika tidak mampir sebentar ke Air Terjun Kalipait. Suasananya yang tenang dengan aliran air yang kehijauan serta kesejukan udara di sekitar air terjun membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Azmi Azaria Fidaroini/Magang
Editor: Dwi Lindawati