MALANG, Tugujatim.id – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama lebih dari setahun, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bernama Hasanudin ini membuat sebuah pameran tunggal bertajuk “Wonder Woman”. Pameran foto ini pun digelar mulai 25 Juni-1 Juli 2021 di Titik Nyaman Coffee, Jl Sidomakmur, Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang.
Hasan, sapaan akrabnya, mengatakan, sebenarnya dia sudah lama ingin membuat pameran tunggal, tapi karena harus bikin esai foto untuk pengganti skripsi, maka sekalian mewujudkan impiannya.
“Dulu pengen bikin pameran karya saya sendiri, alhamdulillah sekarang terwujud meski melalui esai foto ini sekaligus sebagai pengganti tugas akhir skripsi,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM tersebut.
Pria kelahiran Wonogiri, 11 April 1995 ini mengatakan, untuk konsep pameran foto itu mengangkat portrait daily activity seorang selebgram bernama Intan Rahma Berlian. Dia melanjutkan, dari seorang selebgram ini banyak yang bisa didapatkan. Meski di tengah pandemi sehingga ruang aktivitasnya terbatas, Intan bisa melakukan beragam aktivitas. Mulai dari menjadi selebgram, bekerja, hingga menjaga kesehatan melalui olahraga.
Selain itu, Hasan mengatakan, mengapa mengambil tema ” Wonder Woman” karena dia melihat di masa pandemi Covid-19 ini banyak orang yang cemas soal perekonomian, terutama terkait mendapatkan pekerjaan. Dia melanjutkan, banyak orang yang terkena PHK dan hanya bisa berpasrah diri. Nah, melalui esai foto ini, dia berharap masyarakat terus berjuang untuk mencari referensi pekerjaan dan pintar menangkap peluang.
“Jangan hanya pasrah ajah tapi nggak berbuat apa-apa. Namun juga harus pintar mencari peluang. Banyak kok sebenernya peluang pekerjaan di tengah pandemi. Tapi, memang harus semangat dan terus berinovasi,” ujarnya di tengah puluhan pengunjung yang melihat karyanya.
Anak bungsu dari dua bersaudara ini menjelaskan, untuk membuat karya tersebut membutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Tentunya, dalam proses itu pasti ada suka dukanya.
“Ada karya yang mudah saat dipotret, tapi juga ada yang sampai susah dipotret karena diambil waktu hujan. Lumayan susah sih,” ujar Hasan tampak tersenyum ramah.
Sementara itu, selama 1 minggu dia akan menyajikan 21 karya kepada pengunjung.
“Untuk pameran ini, saya menyajikan 21 karya esai foto yang semuanya adalah aktivitas sehari-hari seorang Intan,” ujar pehobi olahraga badminton ini.
Hasan juga mengatakan, meski digelar di tengah pandemi Covid-19, protokol kesehatan (prokes) juga dijalankan agar semua tetap aman dan nyaman.
Dia menambahkan, semoga pameran karya esai foto tersebut bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain agar tak terus terjebak perekonomian meski di masa sulit seperti pandemi Covid-19 ini.
Sementara itu, Radityo Widiatmojo selaku dosen pembimbing, mengatakan, adanya pameran foto ini sejatinya adalah tradisi baru di program studi ilmu komunikasi, di mana minat dan bakat mahasiswa bisa disalurkan melalui tugas akhir karya yang bisa dijadikan sebagai syarat kelulusan.
“Mahasiswa di Ilmu Komunikasi UMM itu memiliki beragam skill, hal ini tentunya perlu diakomodasi dengan adanya tugas akhir karya ini,” ujar Radityo.
Radityo menambahkan, pameran ini sebenarnya juga merepresentasikan hasil riset visual dan aplikasi dari ilmu komunikasi. Dia menjelaskan, pameran esai foto ini bisa menjadi referensi untuk masyarakat maupun mahasiswa yang ingin mengadakan pameran tidak harus di galeri dan tak memerlukan proses yang terlalu panjang.
“Ternyata Hasan pun mampu menangkap itu dengan beragam simbol visual yang menyuarakan tema Wonder Woman. Harapannya, masyarakat bisa terinspirasi oleh karya ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung bernama Dimas mengatakan, pameran ini konsepnya bagus, layout dan penataannya juga rapi.
“Sangat layak dijadikan referensi buat temen-temen UKM maupun komunitas fotografi untuk menggelar pameran karya di sini,” tutupnya.