PASURUAN, Tugujatim.id – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk telah mencapai Rp1.015 triliun. Jumlah total penyaluran KUR untuk pelaku UMKM ini terhitung sejak 2015.
RInciannya, dalam periode 2015 hingga 2022, total KUR sudah disalurkan sebanyak Rp909 triliun. Sementara sisanya, Rp106 triliun telah disalurkan hingga pertengahan 2023.
Tingginya capaian nilai pinjaman KUR BRI untuk pengembangan pelaku usaha mikro ini diapresiasi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia menyebut bahwa pencapaian ini jadi bukti pemerintah telah ikut andil mengintervensi pengembangan bisnis pelaku UMKM.
“Rp1.015 trilliun itu angka yang luar biasa, ” ucap Erick usai acara Pesta Rakyat Simpedes BRI, di Taman Chandra Wilwatikta, Kecanatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Minggu (27/8/2023) petang.
Erick menyatakan bahwa dalam blueprint atau perencanaan Kementerian BUMN 2024-2035, pemberdayaan UMKM masih jadi prioritas. Oleh karenanya, dia menginginkan PT BRI sebagai BUMN yang berfokus pada ekosistem UMKM bisa membuat para pelaku usaha kecil bisa naik kelas.
Tidak hanya dengan mendukung dalam hal modal usaha, namun juga mengkolaborasikan teknologi terkini namun tetap ramah lingkungan agar diterapkan para pelaku UMKM. “Caranya bagaimana kita terus meningkatkan infrastruktur modern, bagaimana adaptasi dengan teknologi dan juga green economi,” imbuhnya.
Erick juga menegaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian BUMN terus berkomitmen bahwa pertumbuhan ekonomi nasional bisa dirasakan dampaknya oleh semua pihak. Dia tidak ingin pertumbuhan ekonomi yang baik saat ini justru memperlebar jarak kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin.
“Bentuk komitmen kita dengan menciptakan infrastruktur yang ada di dunia himbara (himpunan bank negara). Kita harus hadir kepada yang kecil menengah untuk juga tumbuh,” ujarnya.
Erick juga mengapreasi kegiatan Pesta Rakyat Simpedes dari BRI yang sudah diselenggarakan di lebih dari 350 kota di Indonesia. Terutama event di Kabupatan Pasuruan yang menjadi puncak acara Pesta Rakyat Simpedes. Di mana dalam event di Kabupaten Pasuruan ini menghadirkan sebanyak 150 UMKM binaan BRI yang rata-rata produknya sudah menembus pasar nasional hingga internasional.
“Ini bukan acara hura-hura, tetapi bagaimana membangun momentum, Pesta Rakyat Simpedes juga menjadi pestanya orang yang mau sukses. Karena di sini tempatnya para UMKM bisa display, bisa juga mendapatkan informasi, inovasi,” imbuhnya.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa pihaknya terus berfokus untuk menjaga agar holding ultra mikro tetap berjalan on the track untuk mendukung ekosistem UMKM. Di mana dalam holding ultra mikro ini melibatkan tiga entitas BUMN yakni BRI sebagai induknya dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Intinya bahwa kita siapkan yang paling penting semangat untuk pembedayaan, kedua kita sistemkan, kita tracking berapa jumlah umkm yang naik kelas,” ujar Sunarso.
Sunarso menjelaskan bahwa setidaknya ada dua langkah utama yang dilakukan BRI agar para pelaku UMKM bisa naik kelas.
Pertama, membangun spirit enterpreneurship atau jiwa kewirausahaan bagi mereka yang masih ragu untuk menjadi pengusaha.
Kedua, mendampingi para pelaku usaha mikro, utamanya yang baru memulai usaha dan belum dapat banyak keuntungan secata ekonomis. “Pendampingan ini terus menerus dan bukan hanya sekedar ngomong-ngomong, tapi harus ada blueprint-nya dan itu kita sistemkan,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti