KOREA, Tugujatim.id – Boy group Korea BTS dapat undangan khusus ke Gedung Putih Amerika Serikat untuk membahas isu anti-Asia, inklusivitas, keberagaman dan berbincang dengan Presiden AS Joe Biden pada Selasa (31/05/2022) waktu setempat. Pertemuan ini merupakan kegiatan yang juga diadakan untuk mendukung komunitas Asian American and Native Hawaiian/Pacific Islander (AANHPI).
Permasalahan rasisme terhadap orang Asia Timur mulai melambung sejak munculnya pandemi Covid-19, di mana banyak orang Asia menjadi sasaran kebencian untuk disalahkan dan dikucilkan karena dianggap sebagai penyebar virus Corona. Menanggapi masalah tersebut, beberapa member grup naungan agensi HYBE itu mengutarakan pendapat mereka mengenai isu anti-Asia secara bergantian.
Dimulai dengan Jimin, lead vocalist, ini mengungkapkan bahwa grupnya tak terkecuali pernah mengalami sendiri menjadi korban rasisme anti-Asia.
“Kami hancur oleh lonjakan kejahatan kebencian baru-baru ini, termasuk kejahatan rasial Asia-Amerika. Untuk menghentikan ini dan mendukung penyebabnya, kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menyuarakan diri kami sekali lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Suga BTS juga turut berbagi mengenai kesetaraan dalam perbedaan.
“Tidak salah menjadi berbeda. Saya pikir kesetaraan dimulai saat kita terbuka dan merangkul semua perbedaan kita,” tutur Suga.

Disusul dengan V, dia berharap orang-orang dapat menghormati satu sama lain.
“Setiap orang mempunyai sejarahnya masing-masing. Kami harap hari ini adalah satu langkah maju untuk saling menghormati dan memahami setiap orang sebagai orang yang berharga,” katanya.
Meski pertemuan ini tertutup dan BTS tidak menerima pertanyaan dari wartawan, pertemuan ini disiarkan melalui saluran YouTube Gedung Putih. Bahkan, jumlah penontonnya mencapai hingga lebih dari 300 ribu orang.
Presiden AS Joe Biden pun membagikan sebuah video singkat mengenai pertemuan pribadinya dengan BTS melalui akun Twitter resmi Presiden A.S. (@POTUS). Dalam tweet-nya, dia berterima kasih kepada BTS atas usahanya untuk meningkatkan kesadaran di sekitar munculnya diskriminasi anti-Asia.
Di video tersebut, RM selaku leader grup yang beranggotakan 7 orang, itu juga berterima kasih kepada sang presiden karena telah mengesahkan hukum tindakan kejahatan kebencian Covid-19.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih, dengan tulus, untuk keputusan Anda, seperti menandatangani undang-undang kejahatan kebencian Covid-19. Jadi, kami hanya ingin sedikit membantu dan kami benar-benar menghargai Gedung Putih serta pemerintah mencoba untuk mencari solusinya,” tegas RM.
Menanggapi personel BTS, Joe Biden juga mengatakan, banyak orang yang peduli dengan apa yang disampaikan ini.
“Orang-orang sangat peduli dengan apa yang kalian katakan, dan apa yang kalian lakukan baik untuk semua orang. Bukan hanya bakat hebat kalian, tapi pesan yang kalian sampaikan. Itu penting,” jawab sang presiden.
Pencapaian BTS ini seakan-akan kurang cukup jika digambarkan dengan kata bangga. Lantaran, kurang dalam setahun saja grup ini telah menghadiri pertemuan-pertemuan penting berskala nasional bahkan internasional. BTS telah diundang dalam Majelis Umum PBB, bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae In di Blue House, dan yang terkini bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim