Budi Daya Jambu Air, Warga Padangan Bojonegoro Raup Omzet Rp 90 Juta Sekali Panen

Gigih Mazda

Bisnis

Buah jambu air yang dibudidayakan oleh Supriyanto, warga Desa Dongok, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. (Foto: Mila Arinda/Tugu Jatim)
Buah jambu air yang dibudidayakan oleh Supriyanto, warga Desa Dongok, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. (Foto: Mila Arinda/Tugu Jatim)

BOJONEGORO, Tugujatim.id – Budi daya tanaman jambu air ternyata memiliki prospek yang terbilang menjanjikan. Setidaknya, hal itulah yang dialami oleh Supriyanto, warga Desa Dongok Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Bagaimana tidak, cukup dengan sekali panen saja, ia bisa meraup omzet sebesar Rp 90 juta.  Lalu, bagaimana kisah dirinya memulai bisnis tersebut?

Supriyanto mengaku bahwa dirinya memulai budi daya tanaman jambur air tersebut pada tahun 2017 silam. Pada saat itu, ia sempat mengikuti pelatihan tanam-menanam yang diadakan oleh Dinas Pertanian Bojonegoro, yang kemudian dipraktikan langsung.

“Dulunya saya turut serta mengikuti beberapa pelatihan di Dinas Pertanian, dan dari hasil pelatihan serta beberapa pengalaman itu, saya berinisiatif untuk menanam pohon jambu air yang di Bojonegoro belum ada kebunnya,” katanya.

Miliki 850 Pohon Jambu Air

Sekarang, ia telah memiliki 850 pohon jambu air yang sudah bisa dipanen hingga 2 kali dalam satu tahunnya.

Buah jambu air itu dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram. Masyarakat bisa menikmati rasa manis dan masam jambu air khas kecamatan Padangan itu. Kebun jambu ini juga bisa menjadi salah satu destinasi agrowisata untuk keluarga.

“Kalau mau beli nggak perlu jauh-jauh datang ke Padangan, karena di Bojonegoro kota sendiri sudah ada. Saya titipkan di kios buah jl. Diponegoro, belakang kios 100 bidadari sama di depan Navagreen,” imbuhnya.

Di balik omset fantastis yang diperoleh Supriyanto, perawatan buah jambu air ternyata terbilang cukup rumit, baik dari masalah pengamatan, pemupukan, hingga perawatan beberapa pohon yang harus ia tekuni setiap harinya.

“Saya menggunakan banyak macam pupuk, seperti pupuk kompos, pupuk kandang, dan masih banyak yang lainnya, dan pemupukannya saya juga menggunakan cara yang tradisional untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” pungkasnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...