Bupati Malang Yakin Akhir September Tidak Ada Lagi Penularan Covid-19 di Kabupaten Malang
Gigih Mazda

MALANG, Tugujatim.id – Penurunan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Malang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bupati Malang, Muhammad Sanusi. Penurunan ini menurutnya tidak lepas dari strategi vaksinasi dan isolasi terpusat (isoter) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berdasarkan instruksi pemerintah pusat. Oleh karena itu, Sanusi mengatakan jika bisa jadi tidak akan ada penularan Covid-19 lagi di akhir Bulan September ini.
“Pada 15 Juli kemarin, kita puncaknya 525 prang yang terkontaminasi Covid-19 dalam sehari. Hari ini di Kabupaten Malang ada 16 yang baru, sehingga ini sidah sangat menurun sekali. Hal ini dengan vaksin dan isoter dapat menahan laju pertambahan Covid-19. Dan saya berharap di akhir September ini tidak ada penularan lagi,” tegasnya saat dikonfirmasi pada Selasa (07/09/2021) saat memantau langsung pelaksanaan vaksinasi santri di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran.
Alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini mengatakan bahwa dirinya percaya diri bahwa Kabupaten Malang akan segera turun ke Level 2 penyebaran Covid-19. Dan akan terbebas dari virus ini dalam waktu dekat.
“Kita sepakat nanti turunkan ke level dua, bahkan kedepan kita targetkan turun ke level 1. Bahkan kalau bisa Covid-19 bisa habis di Kabupaten Malang. Karena saat ini tinggal 16 (orang terpapar Covid-19, red), besok mungkin cuma 8,” paparnya.
Oleh karena itu, selanjutnya ia akan mengajak masyarakat untuk mengindari Covid-19 dengan tetap memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan tidak berkerumun.
“Selain itu kita ajak pengusaha pariwisata untuk membantu menurunkan menjadi level 2 agar segera buka. Pesantren dan pengajian bisa buka lagi, orang resepsi kita ajak (mempromosikan protokol kesehatan, red) agar bisa dilaksanakan lagi. Kita ajak semua karena bersentuhan langsung dengan kepentingan mereka dan hanya mereka yang bisa menyelamatkan dari Covid-19 itu sendiri,” pungkasnya.