LAMONGAN, Tugujatim – Saat ini kafe menjadi sebuah tren bagi anak muda sebagai tempat berkumpul dengan teman-temannya. Di Lamongan sendiri, terdapat sebuah kafe unik dan bermanfaat, yaitu Cafe Literasi.
Kafe ini terletak di pinggiran Sungai Bengawan Solo, kafe ini memiliki ciri khas yang berbeda dari kafe yang lain.
Sebuah kafe yang yang bernuansa perpustakaan ini diciptakan oleh remaja-remaja karang taruna bersama perangkat desa di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. Sudut baca yang berada di pojokan kafe ini menyediakan buku-buku bacaan bagi para pengunjung yang datang.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Saeguk, Drama Korea Berlatar Belakang Kerajaan
Cafe Literasi ini didirikan karena keprihatinan remaja karang taruna terhadap minat baca masyarakat yang rendah. Sebagai ketua Karang Taruna, Bagus Trilopambudi mengaku mendapat sumbangan buku dari remaja-remaja sekitar. Selain itu juga dari perpustakaan daerah Jawa Timur ataupun membelinya dari toko buku.
“Bukunya dapat dari perpusda Jatim, sumbangan dari teman-teman, kalau ada rejeki ya kita beli sendiri ke Surabaya,” ujar Bagus saat ditemui Tugu Jatim, Minggu (20/12/2020).
Kafe yang berdiri dari 5-6 bulan yang lalu ini dikelola oleh 3 orang, salah satunya Bagus. Sebelum adanya Cafe Literasi, pemuda Karang Taruna Desa Kendal bersama dengan perangkat desa mendirikan sebuah perpustakaan yang dinamakan Gerobak Pustaka.
Kafe ini terletak di Taman Mahony. Lokasinya yang berada tepat di samping Sungai Bengawan Solo Desa Kendal yang berdekatan dengan Bendungan Gerak Babat, Lamongan. Masyarakat banyak yang mengunjungi tempat ini, selain masuknya yang gratis, pengunjung juga bisa meminjam buku dan dibaca secara gratis.
Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan
Cafe Literasi juga menyediakan menu makanan dan minuman yang beragam. Anda bisa menyantapnya bersama keluarga sambil menikmati angin sejuk, dan pemandangan sungai serta pepohonan hijau nan rindang,
Sebagai salah satu penglola, Bagus Trilopambudi berharap bisa lebih memanfatkan taman dan café literasi untuk meningkatkan potensi alam dan manusianya, seperti meningkatkan perekonian warga.
“Saya berharap ini bisa lebih dimanfaatkan lagi, warga sekitar bisa berjualan di depan taman,” ungkap Bagus.
Cafe Literasi dikelola oleh desa dan bergabung menjadi satu dengan taman Mahony, selain café, taman ini menyediakan outbond, permainan ATV, gazebo, dan permainan angklung yang bisa dimainkan para pengunjung.
Baca Juga: Fans Kpop Harus Bangga, Sebab Paham Budaya Korea Punya Banyak Manfaat
Salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya mengaku puas dengan adanya taman café baca tersebut, namun berharap kedepannya ada seorang pendongeng agar semakin banyak anak-anak yang berkunjung ke taman tersebut.
“Ya bagus dengan adanya buku bacaannya, tapi kalau bisa nanti ada orang yang mendongeng dan membacakan buku, jadi biar banyak anak-anak yang kesini,” ucap Ryan. (Mila Arinda/gg)