JEMBER, Tugujatim.id – Menjelang Hari Raya Iduladha, masyarakat muslim di berbagai belahan dunia akan merayakan dengan berkurban, baik berupa sapi maupun kambing atau domba. Proses pemilihan hewan kurban menjadi langkah penting untuk memastikan kualitas daging yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Penting mengetahui cara memilih hewan kurban sebagai persiapan menjelang Hari Raya Iduladha. Menurut Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (Disnakeswan) Kabupaten Jember drh Henry Kurniawan Mulyodiputro menyampaikan, ada beberapa cara untuk memilih hewan kurban.
Setidaknya, faktor kesehatan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sebagian orang awam akan kesulitan untuk menentukan, apakah hewan tersebut sehat atau tidak. Karena itu, drh Henry menjelaskan, kesehatan hewan kurban dapat dilihat melalui tampilan fisik.
“Penampakan pokoknya yang di luar itu kelihatan mengilap. Artinya cerah secara bulu tidak kusam, terus semua organ yang bisa dilihat, seperti mata tidak ada cacatnya,” terang Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner itu saat ditemui di kantornya pada Senin (10/06/2024).
Selain sehat, calon pembeli juga dapat melihat hewan kurban yang akan dipinang, apakah cacat atau tidak. Hal tersebut juga menentukan kondisi kesehatan hewan. Tidak hanya itu, umur hewan ternak juga menentukan apakah siap untuk dijadikan kurban atau tidak.
“Cukup umur, artinya sudah dewasa, layak untuk kurban. Kalau sapi itu, mulai dari umur 18 bulan, kalau kambing dan domba itu mulai sekitar umur satu tahun dua bulan, itu sudah rata-rata sudah dewasa,” jelasnya.
Tapi, drh Henry juga menjelaskan, di umur tersebut juga ada yang belum mencapai tingkat kedewasaan.
“Jadi ciri-cirinya dewasa sudah ganti gigi tetap, baik kambing, domba, maupun sapi, seperti itu,” jelas drh Henry.
Selain itu, pemeriksaan mendalam juga dapat dilakukan dengan bantuan tenaga ahli. Seperti dokter hewan yang akan memeriksa hewan yang akan dijadikan kurban, seperti pemeriksaan temperatur, pemeriksaan telinga, hingga membuka rongga mulut untuk mengetahui terdapat luka atau tidak.
Meski susah jika dilakukan oleh orang awam, drh Henry menegaskan, jika pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat tampilan fisik dan perilaku hewan, khususnya saat melihat tumbuhan hijau.
“Terpenting kulitnya (bulu) cerah, matanya bersinar, itu biasanya sehat, terus kalau ada hijauan (daun hijau) itu langsung dimakan,” tegas drh Henry.
Sejalan dengan itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Kabupaten Jember drh Elok Kristanti menyatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait pemilihan hewan ternak yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) menjelang Hari Raya Iduladha.

Hal tersebut dilakukan, dia mengatakan, melihat adanya penyakit strategis yang berpotensi menyerang hewan kurban.
“Seperti PMK, penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) atau masyarakat sering mengenal penyakit lato-lato,” jelas drh Elok kepada Tugujatim.id.
Melalui sosialisasi tersebut, drh Elok menegaskan, cara menanggulangi atau menyikapi hewan ternak yang mengalami serangan penyakit tersebut.
“Jadi ada pemilihan ternak sebelum disembelih dan pemeriksaan setelah disembelih,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati