Cegah Warga Nekat Mudik, ‘Jalan Tikus’ di Kota Malang akan Diperketat
Gigih Mazda

MALANG, Tugujatim.id – Wilayah Malang Raya menjadi atensi dari pusat untuk mengaktifkan penyekatan dan skrining pengendara mencegah arus mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1422 H mendatang. Di Kota Malang, atensi penyekatan hanya ada di Pintu Exit Tol Madyopuro.
Untuk lebih memperketat lagi pengawasannya, Pemkot Malang bersama Polesta Malang Kota akan memberi atensi lebih untuk mengawasi arus keluar masuk di jalur alternatif Kota Malang, alias jalan-jalan tikus.
”Kemarin sudah koordinasi dengan Polda, untuk di Kota Malang akan mengetatkan pengawasan di jalan-jalan tikus,” terang Wali Kota Malang, Sutiaji, Jumat (23/4/2021).
Hal ini sesuai dengan pembagian tugas penyekatan di wilayah Malang Raya. Kunci penyekatan utama ada di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu yang memang berbatasan dan menjadi pintu masuk menuju wilayah Malang Raya.
”Kuncinya memang ada di Kabupaten sama Kota Batu. Kalau itu sudah ketat, ya aman. Nah, semisal warga Malang Raya mau ke Kabupaten Malang atau mau ke Kota Batu, itu masih boleh,” tambahnya.
Terlepas dari itu, pengawasan terkait larangan mudik ini juga masih akan menitikberatkan pada sistem Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Mikro).
”Kalau nanti penyekatan di jalur besar dan di jalur tikus sudah, tapi masih kebobolan. Kan masih ada PPKM Mikro. Itu juga harus terus diketati, setiap orang yang masuk kawasan RT/RW harus didata, setiap hari,” tegasnya.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Ramadhan Nasution, untuk penyekatan dan pengawasan di titik Pintu Exit Tol Madyopuro nanti akan mencegah kendaraan masuk dari luar wilayah Malang Raya.
“Kita nanti penyekatan di sana (tol Madyopuro), untuk mengawasi kendaraan yang keluar dari tol itu mau ke Malang Raya dan bukan dari luar Malang Raya,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Rama ini menerangkan, nanti pihaknya akan memeriksa kelengkapan surat keterangan pengendara, soal kepentingan apa dia memasuki wilayah Malang Kota.
Seperti diketahui, perjalanan hanya dibolehkan jika ada surat tugas dan juga mengeluarkan KTP yang berdomisili di Malang Raya. Pemeriksaan itu nanti akan dibantu oleh jajaran YNI dan Dishub Kota Malang.
”Tidak ditilang, kami hanya memeriksa dan kalau memang memenuhi syarat, pengendara kami bolehkan lewat. Kalau tidak? Akan kami imbau untuk putar balik saja,” pungkasnya.
Sementara, penyekatan di perbatasan Malang Raya selebihnya akan dilakukan pihak berwenang di Kabupaten Malang dan juga Kota Batu.
Informasi dihimpun, ada 5 titik lokasi penyekatan di wilayah Kabupaten Malang, yakni di Exit Tol Lawang, Exit Singosari, Exit Pakis, di perbatasan Kabupaten Malang-Blitar di Sumberpucung, dan perbatasan Kabupaten Malang-Kabupaten Lumajang di Ampelgading.