Senin, Maret 8, 2021
  • Login
  • Register
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home News

CEO Tugu Media Group: Jurnalisme sebagai Fakta di Tengah Banjir Informasi Hoax

Redaksi Penulis Redaksi
Februari 22, 2021
in News, Pendidikan
CEO Tugu Media Group Irham Thoriq mengisi materi mengenai "Pengenalan Jurnalistik, Teknik Dasar Wawancara, dan Menggali Data di Lapangan" pada Senin (22/02/2021). (Foto: Tugu Media Group/Tugu Jatim)

CEO Tugu Media Group Irham Thoriq mengisi materi mengenai "Pengenalan Jurnalistik, Teknik Dasar Wawancara, dan Menggali Data di Lapangan" pada Senin (22/02/2021). (Foto: Tugu Media Group/Tugu Jatim)

Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

MALANG, Tugujatim.id – Chief Executive Officer (CEO) Tugu Media Group Irham Thoriq menyampaikan bahwa jurnalisme itu berisi kumpulan fakta. Hal itu sangat penting apalagi di era digital ini banjir informasi yang menyerbu masyarakat.

Thoriq melanjutkan, tapi dalam informasi itu, masyarakat sering kali kesulitan menentukan mana berita yang salah (hoax) dan berita yang benar. Jadi, perlu hadirnya jurnalisme yang memuat fakta dalam masyarakat.

“Jurnalisme itu sama dengan fakta, bukan opini, yaitu mengumpulkan kepingan-kepingan fakta. Karena berpegang pada fakta di tengah banyaknya informasi hoax dan banjir informasi, membuat tatanan kita menjadi rumit dan berseliweran. Tidak tahu mana yang benar dan salah. Karena itu, jurnalisme penting hadir di tengah-tengah publik,” terang Irham Thoriq selaku CEO Tugu Media Group dalam agenda “Goes to Campus: Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi” pada Senin pagi (22/02/2021) melalui virtual.

Agenda “Goes to Campus: Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi” diadakan oleh Tugu Malang yang merupakan bagian dari Tugu Media Group. Juga bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation yang merupakan perusahaan market kosmetik terbesar di Indonesia. Peserta agenda ini meliputi 6 sekolah menengah atas (SMA) dan 6 perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur (Jatim).

Selain itu, dia melanjutkan bahwa ada semacam narasi apabila wartawan salah itu masih dapat dimaklumi, tapi wartawan sangat dilarang berbohong atau menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Thoriq memberi analogi, seperti orang memasak, perlu bahan atau data yang enak, cara memasak atau mengolah data yang mahir agar menghasilkan masakan atau berita yang berkualitas.

“Bahwa wartawan itu boleh salah, tapi tidak boleh berbohong. Salah sebut nama narasumber misalnya, itu bisa dimaklumi. Beda dengan politikus, tidak boleh salah tapi boleh berbohong. Nah, itu tentang jurnalisme, jadi sebenarnya seperti orang memasak gitu. Agar masakannya enak, tergantung dua hal. Yaitu, bahan harus enak, kualitas bagus, dan kokinya juga harus OK,” lanjutnya.

Dalam momen yang sama, Thoriq menyampaikan bahwa bagaimana cara mengumpulkan bahan di lapangan. Thoriq menyampaikan, meski punya bahan berkualitas tapi kokinya tidak berkualitas, maka akan menjadi sesuatu yang tidak berkualitas juga. Jadi, perlu mempelajari bagaimana mengumpulkan dan mengolah data dengan baik.

“Ada tiga cara untuk melakukannya. Yaitu, melakukan riset, observasi atau pengamatan, dan wawancara. Fungsi riset itu sebagai teori terhadap fakta, riset juga membahas dan melengkapi data atau fakta. Riset juga untuk memaparkan aturan kasus-kasus tertentu bagi wartawan untuk mengetahui apa yang menyalahi dari kasus-kasus tersebut,” tuturnya.

Selanjutnya, Thoriq menjelaskan wartawan sering menulis tergesa-gesa. Tapi, wartawan yang baik tidak sekadar cepat menulis, tapi punya dokumen dasar yang akan diberitakan. Harus tahu aturan agar tidak hanya memberitakan orang berbicara. Thoriq melanjutkan, bila wartawan tidak melakukan riset, hanya fokus pada keterangan narasumber, maka tidak fokus pada persoalan yang dibahas.

“Kerja jurnalistik adalah kerja intelektual karena harus mengumpulkan data. Maka jurnalis tidak hanya fisik saja yang kuat, tapi harus punya pemikiran yang kuat juga (sebagai alat untuk menganalisis, mengkritisi, dan mengolah data, red). Selain itu, juga suka membaca. Kira-kira seperti itu fungsi riset dalam jurnalistik,” ucapnya.

Selain riset, ada juga observasi. Thoriq menjelaskan, tatkala observasi wartawan menjadi kamera, bisa menggambarkan bagaimana suasana demonstrasi saat ada penolakan undang-undang di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Dia melanjutkan, atau ada kejadian kebakaran hebat di Pasar Besar sehingga pembaca bisa merasakan hadir di situ walau tidak berada di TKP.

“Sedangkan untuk wawacara ini sangat penting. Tapi, yang harus diwawancara adalah orang kredibel dan informan atau narasumber harus A1 (orang penting, orang utama, orang yang mempunyai jabatan tertentu yang kompeten menjawab, red). Wartawan harus mempunyai kecerdasan siapa yang pas diwawancara untuk kasus tertentu,” tuturnya.

Thoriq juga menegaskan bahwa kendala wawancara, ada narasumber yang sulit ditemui. Ada juga wartawan yang sempat 3 hari menunggu narasumber untuk wawancara, itu merupakan tantangan tersendiri agar lebih sabar dan ikatan emosionalnya baik dengan narasumber. Kendala lainnya, wartawan kurang kritis alias pertanyaan stagnan.

“Fungsi riset, observasi, dan wawancara dapat menjawab pertanyaan pembaca. Salah satunya banyak kasus Covid-19 di Kota Malang, wartawan harus menjawab pertanyaan publik. Mengapa kasus Covid-19 meningkat? Karena kurang ketat PPKM atau kurang banyak yang di-swab test, dan lain-lainnya,” terang alumnus angkatan 2008, Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.

“Pesan yang disampaikan Thoriq, wartawan perlu merasa informasi yang ditulis belum benar dan selalu rendah hati agar dapat ‘cover both side’. Harus ada konfirmasi dan ingin tahu fakta-fakta lain di balik peristiwa lain, itu yang diperlukan dalam ‘cover both side’,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam agenda “Goes to Campus: Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi” menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten, pengalaman di dunia media tidak diragukan lagi, dan terjun dalam dunia jurnalistik profesional yaitu Tugu Malang (Tugu Media Group). (Rangga Aji/ln)

 

 

Tags: berita hoaxGoes to CampusJurnalismemahasiswaobservasipelajarpengamatanrisetTugu Malang Groupwartawan
Previous Post

Kakek asal Bojonegoro Tega Perkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil

Next Post

GM Tugu Malang ID: Wartawan Juga Penyampai Risalah, seperti Tugas Mulia Nabi atau Rasul

Next Post
GM Tugu Malang ID Fajrus Shidiq mengisi materi mengenai "Kode Etik dan Teknik Dasar Menulis Berita" pada Senin (22/02/2021). (Foto: Tugu Media Group/Tugu Jatim)

GM Tugu Malang ID: Wartawan Juga Penyampai Risalah, seperti Tugas Mulia Nabi atau Rasul

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tangkapan foto dari video kebakaran warung bakso dan kios bensin di Kecamatan Grabagan, Tuban. (Foto: Dokumen/Tugu Jatim)

Warung Bakso di Tuban Ludes Dilalap Si Jago Merah

Maret 2, 2021
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Kondisi truk yang masih terguling di sebelah utara Bundaran Manunggal Utara, Tuban. (Foto: Moch Abdurrochim/Tugu Jatim)

Sopir Mengantuk, Truk Tabrak Bundaran Manunggal Utara Tuban

Februari 24, 2021
Aurora borealis, ilustrasi suara dentuman misterius yang terdengar di wilayah Malang Raya. (Foto: Pixabay) tugu jatim

Suara Dentuman Misterius Terdengar di Malang, BPBD dan BMKG Beri Tanggapan

Februari 3, 2021
kastil korea yang sering jadi latar drama korea

6 Rekomendasi Drama Saeguk, Drama Korea Berlatar Belakang Kerajaan

9
komunikasi dengan anak

Tips dan Cara Efektif Membangun Komunikasi dengan Anak Sejak Usia Dini

7
prialangga raisa

Mengenal Prialangga, Kreator di Balik Layar Video Klip Raisa ‘Bahasa Kalbu’

6
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

6
Ilustrasi bunuh diri dengan gantung diri. (Ilustrasi: Gigih M/Tugu Jatim)

Pria di Tuban Nekat Bunuh Diri, Sempat Kunjungi Sanak Keluarga untuk Minta Maaf

Maret 8, 2021
Bruno Fernandes merayakan Gol bersama timnya saat bertandang di Stadion Etihad. (Foto: Twitter/@ManUtd) man city vs man united

Menang 2-0, Man United Sukses Hentikan Kemenangan Beruntun Man City

Maret 8, 2021
biawak komodo dragon. Jurrasic Park Taman Nasional Komodo fakta komodo

5 Fakta Komodo, Binatang yang Dikenal Asli Indonesia tapi Asal Australia

Maret 8, 2021
Rektor Universitas Raden Rahmat (Unira) Malang, Hasan Abadi yang telah meninggal dunia pada Minggu (7/3/2021) malam. (Foto: Dokumen/Unira) tugu jatim

Rektor Unira Hasan Abadi Meninggal, Ini Sederet Kisahnya saat Masih Muda

Maret 8, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In