Curah Hujan Tinggi, Petani Garam di Tuban Alihfungsikan Lahan jadi Budidaya Ikan Bandeng

Herlianto A

News

Mujiono, salah satu petani garam Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mengalihfungsikan lahan tambak garamnya dengan diisi ikan bandeng. /tugu jatim
Mujiono, salah satu petani garam Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mengalihfungsikan lahan tambak garamnya dengan diisi ikan bandeng. (Foto: Rochim)

TUBAN, Tugujatim.id – Musim hujan biasanya menjadi berkah bagi sebagian masyarakat tapi tidak bagi petani garam. Seperti yang dialami para petani garam di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Sejak masa peralihan ke musim hujan tahun ini, para petani garam di desa ini terpaksa berhenti beroperasi. Karena garam yang dikeringkan selalu diguyur hujan dan otomatis kembali mencair.

Mujiono, salah satu petani garam di daerah itu, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memanen hasil garam yang digarap di lahannya karena curah hujan yang tinggi selama bulan November 2021.

Hasil Panen garam sebelum musim hujan datang, yang Mujiono simpan digudang miliknya. /tugu jatim
Hasil Panen garam sebelum musim hujan datang, yang Mujiono simpan digudang miliknya. (Foto: Rochim)

Tahun sebelumnya selama musim kemarau, lahan prduksi garam Mujiono dipenuhi pekerja yang lalu lalang ikut memproduksi garam, kini lahan tersebut sepi dari para pekerja.

“Biasanya lahan dengan luas 1,5 hektar ini, ya mampulah memproduksi garam hingga 14 ton perharinya,” ucap Mujiono kepada awak media, Kamis (16/11/2021).

Hasil panen sebelum musim hujan tiba disimpan didalam gudang miliknya yang berada tepat di samping lahan yang biasa digunakan untuk pembuatan garam tersebut. Mengingat harga garam saat ini turun drastis hingga Rp 450 per kilogramnya. Dibandingkan tahun sebelumnya seharga Rp700 – Rp800 per kilogramnya.

Tampak kejauhan lahan produksi garam di Desa Pliwetan Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban yang tergenang air hujan.
Tampak kejauhan lahan produksi garam di Desa Pliwetan Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban yang tergenang air hujan. (Foto: Rochim)

“Ini garam saya simpan dulu menunggu harga bagus mas. Ini aja harga sedang anjlok cuma Rp 450 perkilonya,” tambahnya.

Sejumlah petani garam ini mengalihfungsikan lahanya untuk budidaya ikan bandeng. Namun beberapa lahan lainya juga tampak masih dibiarkan tidak digarap.

Mereka berharap kondisi harga garam bisa kembali naik dan bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya.

Popular Post

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...

KAI

12 Ribu Pelanggan Kereta Api Manfaatkan Awal Ramadan ‘Munggahan’ di Kampung Halaman

Darmadi Sasongko

MALANG, Tugujatim.id – Volume Pelanggan Kereta Api di Stasiun Malang periode Jumat (28/2) hingga Minggu (2/3) total sebanyak 12.028 orang ...