MALANG, Tugujatim.id – Banyak tantangan yang harus dilalui oleh dosen saat berhadapan dengan mahasiswa. Seiring dengan perkembangan zaman, dosen bukan hanya berfungsi sebagai tenaga pendidik, tapi juga jadi coach dan fasilitator sesuai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dibahas dalam Lecturer Coaching Movement (LCM) series 2 pada Sabtu (29/05/2021).
Dosen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya (UB) sekaligus Board of Business Coach Ilhamuddin Nukman SPsi MA menyebutkan dua tips agar komunikasi antara dosen dengan mahasiswa berjalan efektif.
“Pertama, yang paling mendasar ialah memahami kemampuan karakteristik individu. Saya ada pengalaman membimbing dua mahasiswa sama-sama cewek dan dikasih beban 7. Ternyata salah satunya di beban 5 sudah ngoyo sekali dan akhirnya menyerah. Artinya, bagaimana kita bisa memahami kemampuan mahasiswa tidak sama,” kata Coach Ilham.
Pun, hal yang paling mendasar dari karakteristik yakni kepribadian dan gaya komunikasi. Sebab, jika seorang hanya tahu kepribadian mahasiswanya, tapi tidak mampu mengomunikasikan dengan baik maka tidak efektif. Begitu juga sebaliknya. Mengingat komunikasi merupakan modal dasar dari segala aspek.
“Kedua, berusaha memahami kebutuhan mahasiswa di balik apa yang disampaikan. Berusaha meresapi apa yang sebenarnya dibutuhkan karena komunikasi kita sering kali komunikasi kamuflase. Artinya, apa yang disampaikan bisa memiliki makna yang berbeda. Gali lagi makna tersiratnya karena mungkin yang mereka sampaikan dengan yang dibutuhkan tidak tepat,” ujarnya.
Lebih jauh, kendati strata mahasiswa dan dosen berbeda. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam praktik di lapangan mahasiswa lebih update sehingga perlu adanya pemantik dan peran sebagai fasilitator untuk mengembangkannya. Misal melalui pengerjaan skripsi yang tidak individual, tapi beberapa mahasiswa dengan satu tema besar yang dapat dipecah sesuai dengan konsentrasi masing-masing orang.
“Yang banyak saya hadapi, mereka punya pikrian gini, bapak itu teorinya sudah ndak masuk mestinya begini-begini. Tapi, justru hal itu menjadi masukan yang luar biasa. Bahkan, di Universitas Brawijaya, mahasiswa kadang jauh lebih progresif dari para dosennya,” imbuhnya.
Ke depan dia mendorong dosen jangan hanya aktif di kampus. Tapi, juga aktif mengembangkan jejaring dengan ikut andil dalam organisasi profesi keilmuannya ataupun membangun kemitraan dengan seluruh dosen.
“Sehingga kita bisa tumbuh bersama sebagai teman. Sebab, mahasiswa yang lulus bukan soal ijazah dan orientasi akademik. Tapi, pengalaman dan kompetensi yang dimiliki selama kuliah. Ketika nanti masuk ke dunia kerja. HRD akan selalu bertanya selama ini ngapain saja, jika hanya kuliah pulang kuliah pulang, maka akan dinilai tidak punya kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif,” tegas Coach Ilham.
Diketahui, hal tersebut disampaikan dalam Lecture Coaching Movement series 2 bertajuk “Komunikasi Efektif antara Mahasiswa dan Dosen”, Sabtu (29/05/2021).
Kegiatan yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat, Pakar Komunikasi serta Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana SIKom, Dosen Psikologi FISIP UB sekaligus Board of Business Coach Ilhamuddin Nukman SPsi MA, dan Duta Bahasa Jawa Barat 2020 serta mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Erfin Nurfalah.