Dalam Coaching Series 2, Duta Bahasa Jabar: Etika Jadi Kunci Komunikasi Efektif antara Dosen-Mahasiswa

Dwi Lindawati

News

Duta Bahasa Jawa Barat 2020 serta mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Erfin Nurfalah (pojok kanan atas) saat memberikan paparan dalam LCM Series 2. (Foto: Feni Yusnia/Tugu Jatim)
Duta Bahasa Jawa Barat 2020 serta mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Erfin Nurfalah (pojok kanan atas) saat memberikan paparan dalam LCM Series 2. (Foto: Feni Yusnia/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Komunikasi yang efektif yakni komunikasi yang diawali dari etika yang baik. Hal tersebut disampaikan berdasarkan sudut pandang mahasiswa sekaligus Duta Bahasa Jawa Barat 2020 Erfin Nurfalah dalam Lecturer Coaching Movement (LCM) series 2 bertajuk “Komunikasi Efektif antara Mahasiswa dan Dosen” pada Sabtu (29/05/2021).

“Jadi, memang ada beberapa etika yang sering kali harus diperhatikan oleh mahasiswa saat memulai komunikasi dengan dosen dan ini saya rasakan sendiri. Jadi, ketika memperhatikan etika, maka respons dosen akan baik,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat, Pakar Komunikasi serta Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana SIKom, Dosen Psikologi FISIP UB sekaligus Board of Business Coach Ilhamuddin Nukman SPsi MA, dan Duta Bahasa Jawa Barat 2020 serta mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Erfin Nurfalah.

Adapun, etika yang perlu ditekankan menurut mahasiswa semester 8 UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut, di antaranya memperhatikan jam kerja. Kemudian saat akan menghubungi melalui WhatsApp atau aplikasi penyampai pesan lainnya perlu memperhatikan salam, perkenalan diri, sampaikan tujuan dan salam penutup.

“Kalau misal kesan pertama kita saat menghubungi terkesan jelek pada dosen, akhirnya juga tidak baik. Misal contoh kasus, dalam tugas nih, ada mahasiswa yang takut berkomunikasi. Alasannya takut dimarahi dan sebagainya, itu karena etikanya tidak diperhatikan. Jadi, memang etika juga menjadi faktor utama dalam komunikasi,” sambungnya.

Ibarat menanam bibit, Erfin melanjutkan, kalau bibit yang ditanam baik, maka proses tanaman itu bisa tumbuh dengan baik. Jadi, apabila suatu saat bertemu bisa berdiskusi dengan baik. Bahkan, juga bisa berkolaborasi hingga menghasilkan suatu karya.

“Itulah hasil daripada etika yang dikedepankan. Begitu juga kalau ada kendala di kampus, saat komunikasi sudah baik, maka tidak ada ketakutan komunikasi dengan dosen. Beda halnya kalau mahasiswa yang sering kali tidak memperhatikan etika, akan muncul paradigma negatif,” sambung dia.

Ke depan dia berharap dosen bisa menjadi kolega sekaligus partner yang akan menstimulus mahasiswa untuk lebih semangat terus berkarya. Seperti penulisan jurnal, penelitian, dan sebagainya. Mengingat ketika mahasiswa ingin ikut perlombaan juga akan meminta bantuan pada dosen.

Kemudian menciptakan gaya komunikasi dan proses belajar dengan suasana kelas yang lebih hidup. Mahasiswa pun bisa merasakan bahwa dosen menjadi teman diskusi yang sangat cocok untuk berkembang dan berkolaborasi sehingga membawa kampus menjadi lebih baik lagi.

“Dengan begitu, diharapkan tidak ada paradigma dosen yang negatif. Dengan saling menghargai dan memahami tidak akan timbul kesalahpahaman. Karena dasarnya kesalahpahaman bisa terjadi karena komunikasi yang baik. Bahkan, bersinergi bersama-sama menorehkan sebuah karya untuk almamater tercinta,” tandasnya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...