KEDIRI, Tugujatim.id – Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kota Kediri menggelar acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) melalui virtual pada Senin (20/09/2021). PKKMB IIK Bhakti Wiyata tahun akademik 2021/2022 ini diikuti 1.080 mahasiswa dan dihadiri beberapa perwakilan di kampus. Selain itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga turut hadir dalam acara tersebut.
Saat acara berlangsung, Mohammad Iqbal Prayogo, mahasiswa baru IIK Bhakti Wiyata asal Kabupaten Bojonegoro, bertanya kepada wali Kota Kediri.
“Peran apa yang diharapkan pemerintah terhadap mahasiswa kesehatan di era pandemi seperti saat ini?” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, di masa pandemi seperti saat ini mahasiswa harus bisa membantu pemerintah. Saat ini pemerintah membutuhkan effort yang besar untuk mengendalikan Covid-19 sehingga mahasiswa harus mau membantu. Dia juga mengatakan, mahasiswa harus belajar sungguh-sungguh.
“Kekhawatiran kami ini ada gap pemahaman tentang pendidikan karena saat ini semua melalui virtual. Ketika daring, ada tidak gap antara pemahaman antara luring dan daring ini dan berapa persen. Kami khawatir gapnya ini mengaga terlalu besar. Artinya, pemahamannya kurang masuk. Alhamdulillah di Kediri Level 1, sekolah boleh masuk dan kalian boleh kuliah. Silakan ditata bagaimana mengejar ketertinggalan ini. Paling penting pelajari banyak hal,” jawabnya.

Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri, juga memberikan beberapa tips bagi mahasiswa kesehatan di era pandemi seperti saat ini. Pertama, mahasiswa harus bisa adaptif, baik dalam proses pembelajaran daring-luring maupun pola hidup di era disrupsi seperti saat ini. Kedua, mahasiswa harus menjadi agen perubahan atau influencer dalam pandemi Covid-19 seperti membuat konten media sosial tentang disiplin protokol kesehatan (prokes), membantu warga, menggalang donasi, maupun mengajak ikut vaksinasi.
Dia melanjutkan, ketiga, mahasiswa kesehatan bisa terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 dengan membantu tracing, testing, dan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Keempat, memanfaatkan waktu yg lebih banyak untuk belajar mandiri, mengembangkan hobi dan potensi diri, belajar hal baru, mengembangkan jaringan, serta bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
“Sangat mudah sekali menaikkan angka Covid-19, tapi menurunkannya sangat susah. Jadi, tolong kita semua saling menjaga di Kota Kediri,” pesannya.
Dalam PKKMB IIK Bhakti Wiyata ini, Mas Abu juga menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kota Kediri yang terus mengalami perbaikan. Kasus terkonfirmasi harian Covid-19 di Kota Kediri terus mengalami penurunan. Berdasarkan data per 18 September 2021, kasus aktif sebanyak 45 pasien. Untuk vaksinasi, per 18 Septermber 2021, vaksin dosis pertama telah mencapai 220.080 atau 99,10 persen, vaksin dosis kedua 119.841 atau 53,96 persen, dan dosis ketiga 3.117 atau 1,40 persen.
Kota Kediri juga memperbanyak jumlah tracing kasus konfirmasi positif lebih dari 15-30 orang per kasus. Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di Kota Kediri per 18 September 2021 untuk ICU sebesar 9 persen dan isolasi 3 persen.

pada Senin (20/09/2021) secara virtual. (Foto: Dokumen)
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Kediri telah membangun 2 tempat isolasi terpusat, yaitu di bekas gedung Balai Pelatihan Kerja (BLK) dan GNI. Ruang isolasi ini menambah 164 tempat tidur dan hari ini dihuni 9 orang.
“Sebenarnya di Kota Kediri waktu awal bisa mengendalikan meski kami ada case ya, tapi case-nya datar. Pada 2021 memang kami kaget ada kasus yang ekponensial, jadi berlipat. Tentu ini membuat kami berpikir bagaimana mengendalikan kasus ini. Alhamdulillah, dari hari ke hari banyak masukan yang diberikan kepada kami. Akhirnya kami bisa mengendalikannya. Pengendalian ini kami lakukan bersama-sama bukan hanya dari pemerintah,” ujarnya.
Mas Abu mengungkapkan, perbaikan kondisi Covid-19 di Kota Kediri ini dapat dicapai berkat kolaborasi antar seluruh elemen di Kota kediri. Bahkan dalam penanganan Covid-19 ini, Pemerintah Kota Kediri juga menggandeng mahasiswa kesehatan untuk bersama-sama menangani Covid-19.
“Mahasiswa kesehatan ini dilibatkan untuk menjadi tim swaber, membantu tracing dan testing, serta berkontribusi dalam vaksinasi (jadi vaksinator dan petugas administrasi data, red),” ujarnya.
Mahasiwa kesehatan juga turut membantu warga Kota Kediri yang tengah menjalani isolasi mandiri melalui Bantuan Isolasi Mandiri (BATMAN).
“Banyak mahasiswa IIK Bhakti Wiyata yang terlibat menjadi relawan swaber maupun vaksinator di Kota Kediri. Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada para relawan dari Bhakti Wiyata yang membantu. Saya juga mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Mas Digma, mahasiswa D4 TLM IIK Bhakti Wiyata sekaligus salah satu relawan swaber yang berpulang. Beliau memberikan dedikasi yang luar biasa bagi Kota Kediri. Pemkot Kediri berutang budi atas jasanya di garda depan penanganan Covid-19 Kota Kediri,” ungkapnya. (*)