MALANG, Tugujatim.id – Kebutuhan makanan menjadi kebutuhan paling mendesak bagi korban gempa Malang. Karena itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan beberapa titik dapur umum di lokasi bencana. Salah satunya di Kantor Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Muhammad Amirrudin selaku pengurus PMI Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) mengatakan jika di Dapur Umum Kantor Desa Majang Tengah saja bisa menghabiskan 117 kg beras dalam sehari.

“Kami sekali masak itu butuh 25 kg (beras) untuk 250 bungkus. Jadi, misalnya kayak kemarin 1.100 bungkus bisa sampai 117 kg (beras),” terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (14/04/2021).
Also Read
Jumlah tersebut ternyata hanya meng-cover 2 desa terdampak gempa Malang di Kecamatan Dampit, yaitu Desa Majang Tengah dan Desa Pamotan.
“Kami sendiri hanya meng-cover 2 desa, yaitu Desa Majang Tengah dan Desa Pamotan. Selain itu, kami juga meng-cover makan dari beberapa teman-teman relawan,” ungkapnya.

Bahan-bahan baku makanan sendiri didapatkan PMI dari hasil swadaya sendiri dan beberapa donasi yang dikumpulkan.
“Untuk bahan makanan untuk sementara ada dari PMI sendiri yang dari awal sudah menyiapkan. Kemudian, ada dari donatur yang mengirimkan bantuan melalui kami, mulai dari bantuan air mineral, mie instan, minyak goreng, dan lain-lainnya,” bebernya.
Dan saat Ramadhan ini, PMI juga menyanggupi jika harus memasak di siang hari untuk warga non-muslim atau warga muslim yang tidak menjalankan puasa.
“Saat Ramadhan ini kami memang masaknya menjelang buka dan sahur. Tapi, kalau memang ada permintaan makan siang bagi non-muslim atau yang tidak berpuasa pasti akan kami layani. Namun, dari kemarin memang kami tunggu belum ada permintaan,” tegasnya.

Sampai saat ini, Mohammad Amiruddin mengatakan jika pihaknya sudah membuat lebih dari 4 ribu nasi bungkus untuk warga terdampak gempa Malang di Kecamatan Dampit.
“Di hari Minggu, kami menyalurkan 790 bungkus, di hari Senin (1.740 bungkus), Selasa (1.175 bungkus), dan Rabu untuk sahur saja sudah 342 bungkus. Jadi, yang sudah kami salurkan totalnya ada 4.047 bungkus,” tandasnya.
Terakhir, dia juga menceritakan jika menu-menu yang dimasak diusahakan selalu berganti-ganti agar warga tidak bosan.
“Kalau di awal-awal kami memang hanya ada nasi ditambah sayur, telur, dan ikan. Kami memang coba ganti-ganti menu, terus karena ada bantuan mie instan jadi dibuatkan untuk masyarakat. Tergantung stok yang ada,” ujarnya.