News  

Dilapori Warga Ada Harimau di Lereng Gunung Wilis, Perhutani Kediri Pantau Berkala

Ilustrasi harimau. (Foto: Pixabay) laporan warga terdapat harimau di Gunung Wilis kediri
Ilustrasi harimau. (Foto: Pixabay)

KEDIRI, Tugujatim.id – Laporan warga dari lereng Gunung Wilis tentang adanya harimau di RPH Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Perum Perhutani Kediri langsung turun tangan untuk melakukan pemantauan di lokasi tersebut.

Humas Perum Perhutani Kediri, Handoyo membenarkan adanya laporan penampakan harimau jawa di wilayahnya. Dari laporan dan temuan tersebut pihaknya langsung bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

“Kami dan BKSDA Jatim sedang melakukan pemantauan di lokasi sesuai yang ditunjukan pelapor,” jelas Handoyo, Rabu (11/1/2021).

Handoyo mengungkapkan bahwa pelaporan tersebut diterima dari salah satu warga yang melakukan aktifitas di petak 88c masuk di LMDH Gunung Ginunggung, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Menurutnya, saksi mengaku mengetahui seekor harimau berwarna kuning dengan motif loreng hitam dan putih dengan jarak perjumpaan sekitar 7 meter dari lokasi berdiri.

Handoyo juga mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan BKSDA telah memasang alat pengintai di lokasi penemuan dan di beberapa titik sekitar lokasi. Alat pengintai dimaksudkan untuk melihat kebenaran laporan yang diterima. “Kami memasang sebanyak tiga alat di tempat yang dirahasiakan sejak kemarin,” katanya.

Sementara itu, Kepala Resort Konservasi Wilayah 02 Blitar, Joko Dwiyono telah memasang alat pengintai mampu bertahan selama tiga bulan. Dengan berkala, imbuh Joko, mereka akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kamera tersebut. “Saat ini tiga kamera yang kami pasang, bisa ditambah jika kebutuhan nantinya,” katanya.

Menurut Joko, keberadaan Harimau Jawa ini diketahui punah sejak 1970 silam. Namun, tahun 2010 di daerah Blitar masyarakat juga sempat melaporkan adanya kasus hewan besar yang memakan ternak. Namun karena belum ada kamera pengintai, tidak ada pembuktiannya.

“Dulu sempat ada kasus hewan besar memakan ternak warga di Blitar sekitar tahun 2010, dulu belum ada kamera pengintai jadi kelanjutannya tidak ada pembuktian ilmiah,” imbuhnya.

Terpisah, Plh. Kepala BKSDA Jawa Timur Hartojo menghimbau kepada masyarakat apabila melihat sosok harimau segera melaporkan ke petugas terkait. “Kami melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga. Apa bila melihat segera melaporkan dan jangan mengganggu apalagi sampai menembak,” jelasnya. (noe)